LIMAPULUH KOTA, METRO – Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota mencatat, saat ini baru 71,25 persen dari total jumlah penduduk, yaitu 380.173 jiwa yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KSI).
Dengan angka itu, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arfi mengatakan, saat ini masih ada 109.305 warganya belum mendapatkan fasilitas kesehatan yang dikeluarkan oleh BPJS tersebut.
Jika dipersentasekan, jumlah itu mencapai 28,75 persen dari jumlah penduduk Limapuluh Kota. Melihat data itu, Irfendi menyebut saat ini pihaknya tengah berupaya untuk mengurangi angka tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan menurutnya adalah dengan terus meningkatkan jumlah warga Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang berasal dari sharing APBD kabupaten dengan provinsi.
”Tahun sebelumnya warga PBI APBD di Limapuluh Kota adalah sebanyak 17.874 jiwa dan pada 2019 ini ada penambahan kuota PBI APBD sebanyak 1.702,” sebutnya.
Tidak hanya itu, politisi PDIP Perjuangan itu juga terus mendorong setiap nagari di daerahnya tersebut untuk memaksimalkan program Desa Swa JKN.
Apalagi di Kabupaten Limapuluh Kota, Nagari Taram Kecamatan Harau menjadi tercatat sebagai salah satu Desa Swa JKN nasional.
”Saya meminta kepada nagari lain untuk bisa mengikuti langkah Desa Swa JKN yang sudah ada di Nagari Taram ini. Daerah ini harus dijadikan pilot project dan kepada para camat saya minta untuk langsung melakukan rapat koordinasi,” katanya. (us)


















