LIMAPULUH KOTA, METRO–Petani Gambir di Jorong Koto Godang, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, tampak tersenyum manis dengan naiknya harga komoditi Gambir sejak beberapa bulan lalu. Dengan kisaran harga bervariasi bahkan sampai Rp 108 ribu rupiah perkilogram.
Naiknya harga jual Gambir tersebut membuat petani Gambir di didaerah yang terkenal dengan Bukik Posuak dan Seribu Menhir itu kembali bergairah untuk mengolah daun Gambir. Hal tersebut diungkapkan Masri (57). Ia berharap harga tersebut bisa tetap stabil dan tidak kembali anjlok seperti beberapa bulan lalu.
“Tentu kami sangat senang sekaligus apresiasi dengan naiknya harga jual Gambir yang mencapai ratusan ribu untuk kualitas gambar terbaik, naiknya harga Gambir tentu membuat kami kembali bergairah untuk mengolah daun Gambir,” ucap Masri, Kamis (18/7).
Masi juga menambahkan, petani berharap agar harga tersebut bisa tetap bisa bertahan sehingga mereka mendapatkan keuntungan dan menutupi biaya produksi, kalaupun nantinya turun, petani berharap tidak lagi anjlok.
“Tentu kami sebagai petani yang memang menggantungkan hidup dari bertani Gambir sangat berharap harga yang saat ini tinggi bisa tetap bertahan, sehingga kami mendapatkan keuntungan dan bisa menutupi biaya produks. Kalaupun nantinya turun, semoga tidak anjlok,” harapnya.
Lebih jauh Masri yang berladang sekitar 2 Km dari rumahnya itu menjelaskan bahwa, dulu saat harga gambir anjlok mencapai Rp. 15 hingga 30 ribu, banyak petani yang memilih membiarkan ladang Gambir mereka tanpa dipanen.
“Dulu saat harga gambir anjlok mencapai Rp. 15 hingga 30 ribu, banyak petani yang memilih membiarkan ladang Gambir mereka tanpa dipanen,” tambahnya.