PARIAMAN, METRO–Pesona Budaya Tabuik Pariaman 2024 di Kota Pariaman, telah memasuki prosesi Manabang atau Maambiak Batang Pisang yang merupakan kegiatan kedua dalam Tabuik. ”Prosesi Manabang Batang Pisang merupakan prosesi kedua, bertepatan dengan 5 Muharram 1445 H,” kata Ketua Tabuik 2024 Firman Syakri Pribadi usai prosesi Manabang Batang Pisang di Kelurahan Lohong.\
Dikatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis sekitar pukul 18.00 WIB lalu tersebut dibagi dalam dua kelompok serta lokasi. Untuk Tabuik Subarang dilaksanakan di Kampuang Kaliang, Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah sedangkan Tabuik Pasa dilaksanakan di Simpang Alai Gelombang, Kelurahan Alai Galombang, di kecamatan yang sama.
Ia menjelaskan batang pisang yang ditebang sebelumnya diambil disuatu lokasi oleh sejumlah pemuda sebagai gambaran mencari dan mengambil jenazah cucu Nabi Muhammad SAW yakni jenazah Husein Bin Ali yang syahid di medan pertempuran karbala.
”Batang pisang sengaja ditanam pada satu lubang, satu ikatan dengan batang pohon tebu. Pada prosesi Manabang Batang Pisang menggambarkan bagaimana ketajaman pedang Husein cucu baginda Rasulullah dan ketangkasannya dalam medan perang,” kata dia.
Pedang yang digunakan sebagai alat penebang batang pisang tersebut, lanjutnya sebelum digunakan diarak dengan iring-iringan tambua tasa oleh kedua anak tabuik didampingi orang tuo Tabuik hingga menuju lokasi.
”Saat kembali, Tabuik Pasa dan Subarang akan bertemu dalam perjalanan menuju daraga masing-masing (disebut dengan basalisiah atau berselisih). Lokasi basalisiah terjadi di Simpang Tugu Tabuik Pariaman,” ujar dia.