AGAM, METRO–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meresmikan perhelatan MTQ Nasional ke-41 tingkat Kabupaten Agam di Lapangan Ponpes Asy Syarif Koto Tangah Tilatang Kamang, Selasa (2/7). Gubernur menegaskan, pelaksanaan MTQ sejak tingkat nagari hingga tingkat internasional bertujuan untuk memantapkan keterikatan masyarakat dengan Al-Qur’an.
“Meningkatkan keterikatan dengan Al-Qur’an itu artinya meningkatkan interaksi, pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan terhadap Al-Qur’an. Ini menjadi penting karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Fakta sejarah mencatat, bahwa apa yang diajarkan Rasulullah melalui Al-Quran, semuanya memberikan kebaikan pada kehidupan kita,” ucap Gubernur dalam sambutannya.
Terlebih, sambung Gubernur, masyarakat Sumbar memiliki salah satu karakteristik yang khas, yaitu penerapan falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Bahkan, karakteristik itu telah diakui negara secara de jure melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Sumatera Barat, yang juga diperkuat dengan kehadiran Perda tentang Nagari.
“Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengamalkan kandungan Al-Qur’an dalam keseharian kita di Sumbar, karena itu juga telah diatur melalui undang-undang, dan menjadi fakta yang tak terbantahkan. Pelaksanaan MTQ, merupakan wujud nyata kita mengimplementasikan undang-undang tersebut,” ujar Gubernur lagi.
Selain itu, sambung Gubernur, pelaksanaan MTQ sejak tingkat nagari juga bagian dari upaya perlawanan terhadap perkembangan perilaku menyimpang di tengah masyarakat. Terlebih lagi perilaku menyimpang yang tengah menggejala di kalangan generasi muda seperti, tawuran, penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, hingga LGBTQ.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengapresiasi Pemkab Agam yang telah mendirikan ratusan rumah tahfiz dan mencetak ribuan penghapal Al-Qur’an yang tersebar di seluruh nagari. Oleh karena itu, Gubernur juga merencanakan terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak, untuk menempatkan setiap penghapal Al-Qur’an sebagai imam di masjid-masjid yang ada di setiap di nagari.