PDG PANJANG, METRO–Berkat kegigihannya, siswa SMA Negeri 1 Kota Padang Panjang berhasil meraih beasiswa di Nanjing Institute of Technology (NJIT), Tiongkok, jurusan International Trade and Economic.
Fakhrel Ayman Akbar berhasil lulus karena buah dari kerja kerasnya selama ini. Ia gigih dalam belajar bahasa Jepang dan sering ikut berbagai lomba bahasa Jepang selama di SMA. “Saya sering mengikuti lomba bahasa Jepang. Mengikuti berbagai lomba bahasa sangat memperkaya pengalaman saya. Apa pun hasilnya, yang penting adalah ikut dan terus mencoba,” ujar Ayman, Selasa (25/6).
Ayman memegang teguh prinsip bahwa bahasa adalah jendela dunia. Menurutnya, penguasaan bahasa asing tidak hanya membuka pintu ke pendidikan tinggi tetapi juga berbagai peluang internasional di masa depan.
“Di era globalisasi ini, bahasa asing menjadi kebutuhan esensial. Kita harus mulai mengembangkannya sejak dini karena di dunia perkuliahan nanti, kita akan selalu bersentuhan dengan bahasa asing. Kemampuan ini juga membuka banyak peluang jika kita menguasainya,” tambahnya.
Diceritakan Ayman, ia menghadapi wawancara seleksi beasiswa NJIT dengan percaya diri. Di mana tujuh dosen mewawancarainya dalam bahasa Inggris. Dia berhasil menjawab semua pertanyaan dengan lancar. Mulai dari perkenalan, motivasinya mendaftar ke kampus itu, pemahaman mengenai ekonomi bisnis di Tiongkok dan bagaimana plan karir setelah lulus nanti.
Sebelum memutuskan untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri, Ayman awalnya sangat tertarik pada dunia pertambangan minyak dan gas. “Saya berpikir, industri minyak dan tambang itu sangat menjanjikan dari segi finansial. Jadi saya mendaftar di jurusan perminyakan melalui SNBP dan SNBT. Sayangnya, saya belum diterima,” jelasnya.\Tidak berhenti di situ, Ayman juga diterima di Universitas Pertamina melalui jalur rapor, didukung oleh banyak sertifikat bahasa Jepang yang dimilikinya. Namun, biaya pendidikan yang tinggi menjadi pertimbangan serius baginya. “Biaya yang cukup tinggi membuat saya ragu untuk mengambilnya,” katanya.
Kegagalan tersebut tidak membuat Ayman patah semangat. Justru, pengalaman ini memotivasinya untuk mencari peluang lain, termasuk mendaftar beasiswa ke Tiongkok. “Awalnya, saya sama sekali tidak terpikir untuk kuliah di luar negeri. Tetapi ketika ada kesempatan beasiswa, saya memutuskan untuk mencoba,” katanya.