PLN Terus Kembangkan Ekosistem Hidrogen di Indonesia

hidrogen --PT PLN (Persero) menjadi pionir pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia.

Jakarta, METRO PT PLN (Persero) menjadi pionir pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia. Pemerintah menilai, terobosan yang dilakukan ini tidak hanya mengakselerasi transisi energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi meyakini pengembangan hidrogen di Indonesia bakal memberikan keuntungan substansial bagi perekonomian.

“Indonesia dalam posisi yang sangat baik dalam memenuhi permintaan pasar ekspor untuk hidrogen rendah karbon di masa mendatang,” kata Jodi dalam Indonesia International Hydrogen Summit, di Jakarta, Rabu (19/6).

Jodi menjelaskan, dalam mengoptimalkan potensi hidrogen, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan National Hydrogen Strategy yang menjadi peta jalan pengembangan hidrogen dalam era transisi energi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN sepenuhnya berkomitmen dalam menjalankan pengembangan hidrogen di Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

“Hidrogen merupakan salah satu pilar kunci dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. PLN memandang hidrogen sebagai energi masa depan dalam mendukung upaya mereduksi emisi,” ujar Darmawan.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso menjelaskan bahwa PLN telah membangun ekosistem green hydrogen secara end to end. PLN telah memiliki 22 Green Hydrogen Plant (GHP) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya, dan renewable energy certificate.

“Kami melihat peluang di dalam operasional perusahaan. Kami manfaatkan existing facility yang ada di pembangkit kami, kemudian kami lakukan inovasi dengan memanfaatkan 100% EBT agar bisa memproduksi green hydrogen,” ucap Adi.

Dari total 22 GHP tersebut, PLN mampu memproduksi 203 ton/tahun green hydrogen. Dimana 75 ton hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit. Sementara, 128 ton bisa digunakan untuk mendukung kebutuhan lain, termasuk kendaraan hidrogen.(*/hsb)

Exit mobile version