Pemangku Kebudayaan harus Berperan Aktif Memajukan Daerah

BIMTEK--Ketua DPRD Sumbar Supardi saat pembukaan Bimtek dan Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan se Kota Payakumbuh,Sabtu, (25/7).

BUKITTINGGI, METRO–Ketua DPRD Sumbar membuka Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan dengan peserta Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan parik Paga Nagari se Kota Payakumbuh yang dilaksanakan di salah satu Hotel di Bukittinggi. Sabtu (25/5).

Bimtek angkatan ke dua ini diikuti sebanyak 70 peserta. Dilaksanakan di Bukittinggi pada 25 sampai 27 Mei 2024. Bimtek tersebut digelar atas keprihatinan Supardi dengan makin banyak budaya lokal yang terancam punah. persoalan ini muncul karena semakin terkikisnya rasa cinta dan rasa memiliki terhadap berbagai budaya lokal.

Di hadapan pemangku kebudayaan se Payakumbuh, Ketua DPRD Sumbar, Supardi membeberkan berbagai persoalan dan tantangan ke depan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah semakin banyak budaya lokal yang terancam punah.

”Saya yakin tidak banyak diantara kita yang tahu dengan Sirompak, Basijobang, Tari Podang, Talempong Batu, dan berbagai kesenian asli Payakumbuh. Ini aset kita, tetapi kita membiarkan kesenian itu punah, padahal jika ditampilkan Tari Kecak Bali itu tidak ada apa apanya,” papar

Selain kesenian tersebut, masyarakat Payakumbuh juga mulai meninggalkan berbagai kuliner tradisional. Bahkan berbagai kuliner spesifik Payakumbuh tidak lagi dianggap sebagai kebanggaan.

“Botiah, Pindik, Galamai, Ajik, Kipang, itu beberapa makanan khas Payakumbuh, kini nasib kuliner itu merana, makanan ini dijajakan di lampu merah secara asongan, padahal dengan kuliner itu seharusnya ekonomi Payakumbuh bisa bergerak,” jelas Supardi.

Menurut Supardi, jika pemerintah dan masyarakat fokus mengelola dan memanajemen secara profesional kesenian dan kuliner ini, maka Payakumbuh bisa menjadi magnet wisatawan. Payakumbuh tidak lagi menjadi kota transit, tetapi sebagai kota tujuan.

Supardi dalam kegiatan Bimtek dan Peningkatan Kapasitas Pemangku Kebudayaan ini, juga menjelaskan data data terkait berbagai persoalan Payakumbuh seperti kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan lain sebagainya.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal mengharapkan para pemangku kebudayaan berperan aktif memajukan daerah. Apalagi di era digital dengan tantangan yang luar biasa.

“Kegiatan yang berasal dari Pokir Ketua DPRD Sumbar, Bapak Supardi ini, merupakan bentuk nyata bagaimana kebudayaan menjadi ujung tombak dan jati diri kemajuan daerah kedepan,” kata Jefrinal. (hsb)

Exit mobile version