PDG. PANJANG, METRO–Terputusnya beberapa ruas jalan akses ke Kota Padang Panjang turut memberi dampak terhadap menurunnya jumlah transaksi. “Secara umum perkembangan harga di Kota Padang Panjang tidak banyak berpengaruh, namun ada penurunan transaksi selama tanggap darurat ini di Padang Panjang terutama di Pasar Pusat, Pasar Kuliner dan Pasar Sayur Bukit Surungan,” ungkap Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (20/5) di Ruang VIP Balai Kota.
Dikatakannya, putusnya akses beberapa jalur ini membuat tranportasi bertambah jauh dan berdampak terhadap penurunan daya beli.
Ditambahkannya, selama masa tanggap darurat ini, Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si meminta OPD terkait agar melakukan inventarisasi terkait inflasi di Padang Panjang
“Sejak 13 Mei kita sudah edarkan suratnya kepada OPD terkait, sesuai pesan pimpinan ini perlu dilakukan analisis sederhana. Mudah-mudahan hal tersebut tidak berpengaruh yang besar bagi perekonomian di Padang Panjang,” harapnya.
Sementara perkembangan inflasi pada April 2024 di Padang Panjang yaitu 3,70% yoy (year on year-red) sedangkan secara bulanan diangka 0,22% mtm (month to month-red).
Ditambahkanya, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Padang Panjang untuk minggu ketiga Mei 2024 adalah 2,5 atau berfluktuasi sedang. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, daging ayam ras dan bawang merah
“Secara umum harga-harga 48 komoditi relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada delapan komoditas, dua mengalami kenaikan dan enam komoditas mengalami penurunan harga,” jelasnya. (rmd)