Diterima oleh Wagub Sumbar, BTN Salurkan Bantuan Kebutuhan Pokok Senilai Rp200 Juta untuk Korban Bencana

PADANG, METRO–Bank Tabungan Negara (BTN) menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada korban bencana di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (18/5) di Kantor Gubernur Sumbar.

Bantuan diserahkan langsung secara simbolis oleh Deputy Regional Manager Bisnis BTN Wilayah Sumatera, Aries Tuti kepada Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy.

Aries Tuti mengatakan, bantuan berupa kebutuhan pokok yang terdiri dari kebutuhan korban sehari-hari, seperti, pampres untuk bayi, pembalut untuk perempuan dan logistik kebutuhan lainnya. Jumlah bantuannya seribu paket. Bantuan ini disediakan setelah BTN berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar terkait kebutuhan mendesak korban bencana.

Bantuan ini, tambah Aries Tuti sebenarnya sudah bergulir sejak tanggal 14 Mei 2024. Di mana bantuan dihantarkan ke posko di Kabupaten Agam untuk korban banjir lahar dingin di Bukit Batabuah.

Kemudian, bantuan selanjutnya dihantarkan 16 Mei 2024 kepada korban banjir bandang di Pandai Sikek. “Hari ini melalui Pemprov Sumbar. Kita kembali serahkan bantuan. Totalnya mencapai Rp200 juta. Mudah-mudahan bisa meringankan beban masyarakat yang menjadi korbsn bencana,” harap Aries Tuti.

Sementara, Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengucapkan rasa syukurnya, karena korban bencana kembali dapat bantuan dari BTN. Bantuan ini menurutnya akan dikirim hari ini dan akan dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten kota sesuai kebutuhan korban bencana.

Audy menerangkan, untuk kebutuhan pangan saaat ini terpenuhi untuk korban bencana. Cuma yang terlupakan saat ini kebutuhan susu dan makanan balita dan anak. Termasuk kebutuhan bayi seperti pampers dan pembalut wanita yang merupakan barang tersier.

“Kita akan salurkan secara parsial dan bertahap bantuan dari BTN sesuai kebutuhan. Karena memang yang dibutuhkan korban bencana saat ini barang- barang konsumtif. Kalau infrastruktur nanti pemerintah yang bangun. Kebutuhan masyarakat saat bencana disuplay dari bantuan ini,” terangnya.

Audy menerangkan, kejadian bencana yang cukup besar kali ini karena Sumbar merupakan daerah etalase bencana. Sebelum bencana banjir bandang, banjir lahar dingin dan longsor saat ini di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, juga telah terjadi banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) beberapa waktu lalu.

“Kejadian banjir bandang di Pessel bahkan impact (dampak) di Pessel lebih besar, korban meninggal capai 30 orang. Rumah rusak capai 10 ribu rumah. Banjir bandang bahkan berdampak di 13 kecamatan di Pessel. Dampaknya jauh lebih luas,” terangnya.

Sementara bencana yang terjadi di tiga daerah kali ini, jumlah korban jiwa lebih tinggi. Banjir bandang dan longsor terjadi karena dinding tebing dihantam hujan dengan curah yang tinggi. Bahkan dari atas Gunung Marapi turun lahar dingin ke rumah.

“Di Agam dan Tanah Datar, dampak kerusakan infrastrukturnya dan kerusakan rumah warganya lebih luas. Ini kejadian extra ordinary karena tingginya curah hujan di daerah ini,” ungkap Audy.

Hadir saat penyerahan bantuan tersebut, Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy, Kepala Dinas Sosial Sumbar, Syaifullah, management dan jajaran BTN. (fan)

Exit mobile version