LIMAPULUH KOTA, METRO – Pondok Pasantren Moderen (PPM) Al Kautsar terus bersiap menghadapi revolusi industri 4.0. Melalui Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menggabungkan pendidikan umum dan Agama, Ponpes Al Kautsar siapkan santri tangguh.
”Di tengah ketatnya persaingan mutu pendidikan jelang era revolusi industri 4.0, kita terus berbenah dan berpacu untuk mewujudkan lulusan bersaing dan terampil siap pakai, baik di lembaga pendidikan umum maupun lembaga pendidikan keagamaan. Makanya kita siapkan manajemen terintegrasi demi tercapainya visi dan misi,” terang Pimpinan Ponpes PPM Al Kautsar, Ustadz Dafri Harweli, M.Pd.I kepada awak media.
Putra Lintau jebolan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang saat ini berusia 33 tahun gigih Membangun Al Kautsar dari segala sisi. Begitu banyak terlihat kemajuan jumlah santri serta kemajuan dari aspek fisik (sarana prasarana pendukung).
PPM Al Kautsar yang terletak di jalan negara KM 10 Tanjung Pati, yang didirikan oleh almarhum Lukman Harun tahun 1989, beliau adalah salah seorang tokoh Muhammadiyah asal luak Limopuluah yang berdomisili di Jakarta, kini makin tumbuh maju.
Saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (25/2) Ustaz Dafri Harweli dengan senyum khasnya menyampaikan bahwa dirinya hanyalah pelanjut estafet yang berupaya sekuat tenaga karena Allah, demi memajukan pendidikan agama melalui Al Kautsar.
”Semua itu tak terlepas dari dukungan pihak yang peduli pendidikan agama,” aku Dafri Harweli.
Di awal menjalankan amanah selaku pimpinan ponpes yang ke 8, Dafri Harweli giat melakukan pembinaan SDM, penataan administrasi dan publikasi program Al Kautasar selaku pondok pesantren modern yang mengintegrasikan pelajaran agama ke dalam pelajaran umum tampa menyampingkan regulasi kurikulum 2013.
Pembinaan tersebut membuahkan hasil dengan terjadinya peningkatan mutu dan peningkatan jumlah santri. Tiada henti Dafri Harweli berupaya, dan berusaha, hingga akhirnya kini Al Kautsar diminati.
”Alhamdulillah, RKB semakin bertambah, kita semua terus bekerja memberikan bakti terbaik dalam mewujudakan visi dan misi PPM Al-Kautsar, world class education bukan hal yang mustahil diwujudkan oleh PPM Al-Kautsar. Tahun 2017, Al Kautsar dapat kucuran dana pembangunan Koperasi Pondok Pesantren dari Ketua Baznas Pusat, Bambang Subagdyo,” tuturnya.
Bukan hanya itu, pembangunan fisik penunjang santri pun semakin digencar dengan terwujudnya bangunan rusunnawa berkat bantuan Kement PUPR.
”Pembangunan rusunawa dimulai pada tahun 2016 atas bantuan Kemen PUPR senilai Rp12 miliar. Rusunawa dibangun 3 lantai dengan luas bangunan 2.494 meter persegi. Tiap lantai ada 4 kamar. Terdiri dari 2 kamar besar dan 2 kamar sedang. Kamar besar dihuni 22 santri per kamar, sedang kamar sedang di huni 14 santri per kamar. Total kapasitas rusunawa lebih kurang akan dihuni 216 santri,” ujarnya.
”Kita ingin lulusan yang handal dan berkarakter. Saat ini kita punya santri sekitar 300 orang lebih untuk tingkat MTs dan Aliyah. Saat ini aliyah kita sudah masuki tahun kelima. Siswa tersebut diajar 55 tenaga pendidik dengan kependidikan, siang dan malam. Kita targetkan 5 tahun mendatang santri kita sudah 1000 orang. Kita akan lahirkan kampus baru di lokasi baru yang dilengkapi setidaknya 4 rusunnawa dan sarpras lainnya,” sebutnya.
Disampaikan, dari santri yang ada saat ini mayoritas santri dari luak Limopuluah kota, sekitar 60 persen. Selebihnya dari luar Limapuluh kota, ada dari Riau, Batam, Mentawai, Jambi dan Medan.
”Sesuai visi PPM Al Kautsar adalah terciptanya santri yang unggul dalam ilmu terampil dalam amal dan mulia dalam akhlak (Kognitif, promotor dan afektif). Setiap tahunnya kita lahirkan santri hafidz 30 juz. Santri yang siap menghadapi kemajuan zaman, apalagi di era revolusi industry 4.0, ini. Mereka sudah kita bekali dengan iman,ilmu dan keahlian yang ada di pondok,” tuturnya menyebut berbagai prestasi terus diraih santri ponpes Al Kautsar. (us)