Pengembangan Desa Wisata, Solusi Percepatan Ekonomi Masyarakat Sumbar

BIMTEK SADAR WISATA— Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah membuka Bimtek Sadar Wisata Bagi Pengelola Desa Wisata Sumbar di Kota Padang, Kamis (9/5).

PADANG, METRO–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyebut Pemerintah Provinsi sengaja menjadikan pengemba­ngan desa wisata sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan daerah. Se­bab pihaknya menilai, de­ngan demikian akan terbuka peluang ekonomi baru untuk menambah penda­patan masyarakat.

“Pariwisata itu penga­ruhnya luas, sangat cocok untuk mempercepat pe­ningkatan ekonomi masya­rakat. Oleh sebab itu, kita serius mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal ini melalui program desa wisata,” kata Mahyeldi.

Hal itu dikatakannya, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Sadar Wisata Bagi Pengelola Desa Wisata Sumbar di Padang, Kamis (9/5).

Menurutnya, asalkan masyarakat kreatif akan banyak manfaat ekonomi yang bisa diperoleh dari sektor pariwisata tersebut.

“Soal peluang eko­no­mi di pariwisata itu ba­nyak, bisa dengan membuka homestay, warung makan, kerajinan tangan, dan jasa pemandu wisata. Tapi semua itu harus di­sertai de­ngan kreatifitas dan semangat melayani, agar wisatawan yang datang nyaman,” kata Mah­yeldi.

Selain itu, sambung Mahyeldi, desa wisata juga bisa dijadikan sebagai wadah promosi berbagai produk lokal. Secara kualitas, produk lokal itu tidak kalah dibandingkan produk industri, hanya saja mereka sangat terbatas dari segi jaringan dan pemasaran. “Bagaimana caranya agar produk lokal bisa muncul dan dikenal ba­nyak pihak, salah satu solusi­nya ya melalui pemanfaatan desa wisata,” tegas Mah­yeldi.

Jika pengembangan desa wisata ini berjalan sesuai harapan, Mahyeldi meyakini bukan hanya ekonomi masyarakat yang akan bertumbuh. Tapi juga akan berdampak positif untuk kelestarian budaya daerah.

Mahyeldi mengung­kap­kan, hingga awal Tahun 2024, Sumbar telah memi­liki 338 desa wisata. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki, Gubernur mengajak para pelaku usaha pariwisata untuk berjuang dan berkolaborasi bersama pemerintah untuk mengembangkan pariwisata daerah.

“Dengan memanfaatkan potensi desa wisata secara optimal, saya yakin kita dapat mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, di mana ekonomi tumbuh sei­ring dengan pelestarian budaya dan lingkungan,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda menyampaikan  melaporkan sing­katnya terkait Bimtek Sadar Wisata Bagi Pengelola Desa Wisata bahwasanya kunjungan wisatawan ke Sumbar terus menunjukkan peningkatan yang siginifikan.

“Dari total target angka kunjungan wisata ke Sumbar pada tahun 2023 sebanyak 8,2 juta orang, alhamdulillah kita berhasil mendatangkan sebanyak 11,2 juta orang. Artinya target tersebut terlampaui,” ungkap Luhur Budianda.

Berdasarkan data ter­sebut, Ia menilai pola pe­ngembangan pariwisata Sumbar melalui program pengembangan Desa Wi­sata sudah tepat, yang perlu ditingkatkan kedepan hanyalah kesadaran ma­sya­rakat. “Pola pengembangannya sudah tepat, PR kita selanjutnya adalah membuat masyarakat men­jadi lebih sadar wisata, lebih melayani dan le­bih kreatif,” jelas Luhur Budianda.

Dalam pelaksanaan bim­tek ini, Dinas Pariwisata Sumbar menghadirkan Dr.Prasasti dari kanwil kemenag Sumbar, Ritno Kurniawan dari pengelola wisata desa nyarai Kab. Padang Pariaman, dan Fer­di Fernando Owner Info Sumbar sebagai narasumber. Harapannya, pengelolaan pariwisata di Sumbar bisa menjadi lebih baik. (fan)

Exit mobile version