AGAM, METRO – Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Sarasah Antokan Dusun Satu Jorong Batu Hampar Kanagiaran Manggopoh, memblokir jalur akses masuk PT Bukit Sawit Semesta (BSS), Minggu (24/2). Mereka menilai selama keberadaan perusahaan itu lebih banyak dampak buruk dari pada kontribusi kepada masyarakat.
Selain memalang, masyarakat yang terdiri dari tokoh beserta pemuda, membakar ban sebagai bentuk keseriusan mereka menuntut hak-hak masyarakat, pekerja, ninik-ninik mamak yang belum dipenuhi perusahaan.
Ketua Ikatan Pemuda Sarasah Antokan Dusun Satu Jorong Batu Hampar Kanagiaran Manggopoh, BZ Dt Rajo Dihilia mengatakan, ada lima tuntutan yang diinginkan masyarakat, sehingga keberadaan perusahaan itu berdampak pada masyarakat.
Menurutnya, kelima tuntutan itu antara lain, pertama masyarakat meminta pimpinan PT BSS untuk menjelaskan keberadaan letak perusahaan itu, karena dalam administrasi letak PT BSS di Pandam Jorong Pasa Durian. Padahal secara nyata PT BSS berada di Rimbo Talang dusun satu Jorong Batu Hampar Manggopoh.
Kedua, meminta kepada perusahaan mengganti sawit masyatakat yang mati dan tidak bisa menghasilkan lagi. Ketiga, meminta perusahaan menyelesaikan persoalan dengan pemilik lahan jalan swadaya karena jalur itu setiap hari digunakan untuk kepentingan perusahaan.
Kemudian yang ke empat, meminta pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan sekaitan persoalaan serikat pekerja dan menjunjung tinggi hak pekerja untuk berserikat tenaga kerja bongkar muat di PT BSS. Kemudian yang kelima, meminta perusahaan untuk menyelesaikan hak ulayat ninik mamak.
“Tuntutan ini merupakan kewajiban yang yang harus dijawab oleh perusahaan. Sangat banyak yang dilalaikan sementara perusahaan terus beroperasi,” jelas Dt Rajo Dihilia.
Sekretaris Ikatan Pemuda Sarasah Antokan Dusun Satu Jorong Batu Hampar Kenagiaran Manggopoh, Mendri mengatakan, masyarakat merasa perusahaan tidak memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Keberadaan perusahaan mestinya membawa dampak baik kepada masyarakat di sekitar, namun sejak adanya PT BSS lebih banyak mudarat dari pada manfaat bagi masyarakat, buktinya sampai saat ini banyak hak-hak masyarakat belum ditunaikan,” jelas Dt Rajo Dihilia.
Menurutnya, paska melakukan aksi pemalangan pihak perusahaan berjanji akan menuntaskan permintaan masyarakat sampai lima Maret mendatang, dengan fasilitator wali Nagari. Jika tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam surat yang sudah ditanda- tangani masyarakat akan kembali melakukan aksi yang lebih besar.
“ Setelah diadakan aksi kami diajak mediasi oleh perusahaan, mereka memenuhi permintaan, tiga diantaranya difasilitasi Wali Nagari,” jelas Dt Rajo Dihilia.Sementara itu Humas PT BSS Ridho enggan berkomentar banyak, perusahaan akan mencarikan jalan terbaik, salah satunya akan di tengahi oleh wali Nagari Manggopoh. (pry)
Komentar