Beratnya Syarat yang Diajukan, Pengamat Sebut Kecil Peluang Calon Perseorangan di Pilgub Sumbar

PENGAMAT POLITIK— Pengamat Politik Unand, Asrinaldi saat menghadiri sebuah acara di Padang beberapa waktu lalu.

PADANG, METRO–Pengamat politik Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi merasa pesimistis akan adanya calon perseorangan yang bakal ikut kontestasi pemilihan Sumbar Gubernur Sumbar pada pilkada serentak 2024 ini.

Sebab, ada beberapa aspek yang harus dimiliki calon perseorangan ini bila ingin ikut di Pilgub itu.

“Diantaranya, selain mampu mendapatkan dukungan riil yang cukup banyak dari masyarakat, juga harus mempunyai tim yang memiliki daya juang yang kuat dalam memback up calon perseorangan ini,” ungkap Asrinaldi, Kamis (18/4).

Selain aspek diatas, disebutkan guru besar Unand ini, tentunya calon yang akan maju untuk perseorang juga harus memiliki dukungan dana yang cukup.

Dia mengurai, syarat untuk dukungan saja, calon perseorangan ini harus mendapatkan 347.532 dukungan.

“Ini jumlah yang menurut saya cukup banyak yang harus bisa disiapkan bagi calon perseorangan ini, apalagi sebaran dukungan ini sebanyak 50 persen plus 1 dari jumlah kabupaten kota yang ada di Sumbar,” ucapnya.

Kemudian, lanjut Asrinaldi, calon perseorangan ini juga harus punya tim yang kuat, karena mereka akan bekerja cari dukungan orang per orang, jadi sudah tentu membutuhkan dukungan anggaran yang besar pula.

Dia mencontohkan pada paslon perseorangan pada pilgub kemarin, karena tanpa didukung oleh instrumen yang cukup, akhirnya paslon ini maju mencalon melalui partai.

“Jadi mengingat beratnya syarat itu, saya kira untuk pilgub Sumbar mungkin tidak ada yang maju di jalur perseorangan ini,” tutur Asrinaldi.

Meski tipis peluang calon perseorangan di pilgub Sumbar, namun Asrinaldi juga melihat calon yang diusung partai politik pun juga butuh biaya dalam kontestasi pilgub Sumbar ini.

Sebab, sebutnya, dalam konteks hirarki organisasi, baik calon maupun partai pengusung dan pendukung harus bekerja.

“Apalagi menurunkan tim relawannya, dimana butuh dukungan anggaran untuk membuat mereka para relawan berjalan, kalau memang tidak ada, tentu mereka juga tidak akan bisa berkerja,”tukas Asrinaldi. (fer)

Exit mobile version