Pemetaan Wilayah, Pasaman Gandeng BIG

PASAMAN, METRO – Pemkab Pasaman jalin kerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk melakukan pemetaan wilayah. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU, di Aula BIG, Jakarta, Kamis (21/2). Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan langsung Bupati Pasaman, Yusuf Lubis dengan Kepala Badan Informasi Geospasial Prof Dr Hasanuddin Zaenal Abidin.
Turut hadir, Asisten I Pemerintahan, Dalisman, Kepala Bagian Pemerintahan Nagari M. Yasrin, Kabid Perencanaan Ekonomi dan Infrastruktur, Gunawan serta Kasubag Pembinaan Administrasi Pemerintahan Nagari, Muas.
Bupati Pasaman melalui Kabag Pemnag, M Yasrin Saputra saat dihubungi mengatakan, tujuan penandatanganan nota kesepakatan itu untuk mengoptimalkan peran informasi geospasial bagi pembangunan di Kabupaten Pasaman.
“MoU ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan data dan informasi geospasial untuk pembangunan, dengan melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi geospasial di Kabupaten Pasaman,” katanya.
Ruang lingkup kesepatan ini, kata Yasrin, meliputi penyelenggaraan informasi geospasial berupa pembangunan basis data, jaring kontrol geodesi, dan penyelenggaraan informasi geospasial tata ruang.
“Kemudian peningkatan SDM bidang informasi geospasial, penelitian, teknologi aplikasi dan lainnya,” kata Yasrin.
Yasrin menjelaskan tujuan MoU juga untuk percepatan pemetaan tata ruang dan batas – batas desa/nagari di Kabupaten Pasaman.
“Desa/nagari pemekaran butuh batas titik simpul. kita berharap Pasaman dapat diprioritaskan untuk percepatan pembangunan daerah,” ujar Yasrin.
Sementara itu Kepala BIG, Hasanuddin Z Abidin, dalam sambutannya mengatakan selama ini BIG membantu asistensi pemetaan tata ruang, pemetaan desa, penetapan batas dan hal lain yang berhubungan dengan pemetaan. Saat ini BIG tengah melaksanakan kebijakan One Map Policy atau Kebijakan Satu Peta (KSP).
“Pemetaan Indonesia tidak dapat diselesaikan oleh BIG sendiri, maka dari itu dibutuhkan bantuan dari pemda. Juga dibutuhkan kesiapan SDM terkait penggunaan peta yang ada. Untuk itu BIG juga akan melakukan pelatihan bagi SDM yang diperlukan,” kata Hasanuddin. (cr6)

Exit mobile version