Dijelaskan Sri Hidayani, stunting ini bukanlah penyakit tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan gizi kepada si anak. Untuk mencegahnya, bisa dilakukan sejak dari remaja, mencegah pernikahan dini, konseling calon pengantin, pendampingan keluarga oleh kader PKK, mulai dari ibu hamil sampai nanti 1.000 kehidupan si anak.
“Kita berharap semua kader terus mengupayakan dan bergerak bersama-sama untuk menurunkan angka stunting ini. Sehingga angka stunting di Padang Panjang turun,” harapnya.
Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si yang menyampaikan materi “Dukungan Pemerintah Kota Padang Panjang dalam Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Pascapersalinan dalam rangka Penurunan Stunting” menyebutkan, Pemko masih terus berupaya menurunkan angka stunting.
“Dimulai dari memberikan asupan gizi kepada anak stunting dengan program Basunting. Ke depan pencegahan stunting ini dilakukan sejak si ibu hamil hingga pascapersalinan,” katanya. Ia berharap kepada semua kader dan pendamping bisa mendampingi para ibu hamil, perhatikan gizi si ibu sampai anaknya berumur 2 tahun. (rmd)