KPU Sumbar Ajak Tokoh Adat Turut Ambil Andil  dalam Pemilu

PASAMAN, METRO – Sosialisasi Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar ajak Tokoh Adat (todat) dan Tokoh Masyarakat (tomas) di Kecamatan Rao, Kabulaten Pasaman makan bajamba di Kantor Camat Rao, Kamis (21/2).
Selain makan bajamba, sosialisasi juga dilakukan dengan penampilan taripasambahan, silat dan penampilan seni lainya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ninik Mamak, bundo kandung dan Relawan Demokrasi KPU Pasaman.
Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulai mengatakan Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat memiliki peran penting dalam pencegahan penyebaran berita hoaks dan isu rasa di tengah masyarakat, pemuka masyarakat harus bisa melakukan penyaringan, pengecekan suatu informasi sebelum melakukan penyebaran informasi tersebut kepada masayarakat luas.
”Dalam masyarakat Ninik mamak dan tokoh masyarakat didahulukan selangkah ditinggikan seranting, kata ninik mamak biasanya didengar dan diikuti oleh anak kemanakanya. Tentu apa yang disampaikan oleh ninik mamak akan diterima oleh kemanakan, makanya perlu adanya pengecekan atas informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat luas,” kata Gebril.
Ia menyampaikan, perlu dilaksanakan pendidikan pemilih kepada ninik mamak, agar informasi tentang Pemilu itu bisa disampaiakan secara benar dan tepat kepada masyarakat. Apalagi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 ini berbeda dengan pemilu sebelumnya. Karena pemilihan pasangan Presiden Wakil Presiden dan pemilihan legislatif serentak.
”Di Tempat Pemilihan Suara (TPS) nantinya masyarakat akan menerima lima jenis surat suara yaitu DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPRRI, DPD RI dan Pasangan Presiden,” kata Gebril.
Tidak hanya itu, Gebril juga mengingatkan kepada pemerintah dari tingkatan paling tinggi hingga yang terendah di Nagari untuk menjaga netralitas serta tidak melakukan sesuatu yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta Pemilu 2019 mendatang. Ia juga menghimbau masyarakat untuk mencegah terjadinya politik uang.
“Serta netralitas dari TNI Polri, kami juga meminta kepada aparat keamanan untuk bersama-sama menciptakan pemilu langsung, umum, bebar, rahasia jujur dan adil. Karena Pemilu merupakan Sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Gebril juga mensosialisasikan bagaimana cara melakuan pemilihan saat di TPS, serta menjelaskan tentang informasi yang terdapat dalam surat suara. Dimana suar suara tersebut ada perbedaan warna dari setiap jenis surat suara tersebut, untuk surat suara legislatif nantinya hanya akan ada nomor urut dan nama partai, namor urut caleg dan nama caleg. Sementara kertas suara DPD dan Presiden nantinya juga dilengkapi dengan foto.
Sementara, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Rao, Datuk Rang Kayo Besar mengatakan pendidikan politik terhadap tokoh adat ini sangat penting, agar bisa melanjutkan informasi tersebut kepada masyarakat luas.
“Banyak yang perlu kami ketahui tentang sosialisa pemilu ini, agar tidak ada informasi yang salah sampai kepada anak kemanakan kami di bawah,” katanya.
Selaku Pimpinan adat, mereka juga akan mengajak anak kemanakannya untuk menyalurkan hak pilihnya dan menyaring informasi yang didapatkanya, agar berita hoaks dan sara tidak ditelan mentah-mentah oleh masyarakat. Dimana itu akan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.
“Walaupun berbeda pilihan, tentu itu tidak akan menjadi perpecahan. Karena pemilu itu harus berjalan dengan lancar dan aman,” tutupnya. (heu)

Exit mobile version