Belum Memiliki Pekerjaan, 70 IRT Ikuti Pelatihan Menyulam

LATINA, METRO – Meningkatkan perekonomian keluarga ekonomi lemah dan menengah di Kota Payakumbuh, Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnaker Perin) Kota Payakumbuh bersama Balai Diklat Industri Kota Padang menggelar pelatihan menyulam bagi puluhan warga Payakumbuh yang berasal dari berbagai Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Utara dan Latina, mereka yang mengikuti pelatihan tersebut adalah Ibu Rumah Tangga yang baru menikah serta generasi muda yang belum memiliki pekerjaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Wal Asri melalui Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian, Syafrizal mengatakan bahwa pelatihan yang digelar tersebut diikuti sekitar 70 orang IRT dan kaum perempuan yang belum memiliki pekerjaan. Mereka dilatih selama 18 sejak awal Februari lalu, setelah mengikuti pelatihan para peserta pelatihan diharapkan bisa mengembangkan diri dengan membuka usaha yang berujung dengan peningkatan ekonomi keluarga.
Dalam pelatihan tersebut, selain mendatangkan Narasumber dari Balai Diklat Industri (BDI) Padang juga mendatangkan sejumlah pengusaha sulaman dari Kota Bukitinggi. Para peserta umumnya adalah pemula dibidang sulaman, mereka diajarkan materi memindahkan pola ke kain, menyulam, finishing serta disiplin dan etika kerja.
”Iya, kita bekerjasama dengan BDI Kota Padang dalam menggelar pelatihan untuk meningkatkan perekonomian keluarga ekonomi lemah dan warga yang belum memiliki pekerjaan. Mudah-mudahan pelatihan tahap pertama ini bias belanjut terus bagi Kecamatan lainnya di Payakumbuh. Kita juga berharap pelatihan ini tidak saja berupa pembekalan baik teori maupun praktek, namun juga adanya pembinaan secara berkelanjutan, baik dari segi pendanaan dalam mengembangkan usaha maupun adanya bantuan peralatan,” sebut Wal Asi melalui Syafrizal, Selasa siang 19 Desember 2019 di slah satu retoran di Kawasan Koto Tangah tempat kegiatan pelatihan digelar.
Syafrizal juga menambahkan, mereka yang mengikuti pelatihan tersebut berusia 18 hingga 35 tahun, dan direncanakan akan digelar bagi Kecamatan lainnya di Payakumbuh. Mereka yang mengikuti pelatihan adalah orang-orang yang dari nol belum pandai menyulai hingga memiliki kemampuan menyulam dan menjahit. Mereka yang telah mengikuti pelatihan diharapkan setelah pelatihan bisa “menularkan” ilmu kepada yang lainnya.
Gina (27) salah seorang peserta pelatihan dari Kelurahan Tigo Koto Dibaruah (Nan Kodok.red) mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan kepada puluhan peserta dari dua Kecamatan tersebut, namun mereka berharap pelatihan yang diberikan tidak sampai disitu saja, sehingga ada pembinaan yang berkelanjutan terhadap peserta pelatihan.
“Semoga pelatihan yang diberikan kepada kami tidak hanya sampai disini saja, artinya ada pembinaan yang berkelanjutan, sehingga target yang ingin dicapai dari pelatihan ini untuk meningkatkan ekonomi keluarga bisa terwujud. Sebab biasanya keluhan yang ada dari peserta pelatihan adalah tidak adanya pembinaan yang berkelanjutan saat mereka membutuhkan modal, peralatan dan bantuan lainnya,” sebut ibu satu orang anak tersebut diamini Yusniati yang membantu dalam mencari peserta pelatihan.
Sementara, Yafiz Hafiz narasumber dari BDI Padang mengatakan bahwa para peserta pelatihan nantinya juga akan mengikuti Ujian Kompetensi untuk menguji sejauh mana para peserta telah menguasai dan menyerap materi yang telah diberikan, mereka yang nantinya telah lulus ujian kompetensi diharapkan betul-betul menjadi kompeten dan bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
”Sampai sejauh ini para peserta sangat bagus, mereka nantinya akan menguasai menyulam maupun menjahit Jilbab, Mukenah, Sarung Bantal, Taplak Meja maupun Kebaya,” ujarnya. (us)

Exit mobile version