Ribuan Warga Hadiri Festival Cap Go Meh

PADANG, METRO – Ribuan masyarakat ramaikan Festival Cap Go Meh yang menjadi puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2570 di Kota Padang, Selasa (19/2). Seluruh kebudayaan etnis Tionghoa ditampilkan dalam festival tersebut.
Iven yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini, dibuka langsung oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan turut dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang disambut dengan pertunjukan seni beladiri silat dan beladiri Wushu.
Ketua Panitia Festival Cap Go Meh, Hendri Alizar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya Festival Cap Go Meh ini. Dimana dananya diperoleh dari APBD Sumbar yang disalurkan dalam pokok pikiran DPRD melalui Dinas Pariwisata Sumbar.
“Acara ini dapat dilaksanakan berkat kerja sama, gotong royong, rasa persatuan semua unsur sehingga terwujud Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda tetap satu Indonesia. Para peserta Cap Go Meh ini selain dari Sumbar, juga berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Kalimantan dan Palembang,” kata Hendri.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan Festival Cap Go Meh merupakan budaya etnik Tionghoa, puncak perayaan tahun baru Imlek. Selain tradisi etnik, tentu juga sudah berkewajiban memeliharanya, apalagi festival ini dampaknya juga menggairahkan sektor wisata yang mana akan semakin banyak kunjungan.
“Ada nilai ekonomis dengan festival ini yaitu pariwisata. Kalau dilaksanakan setiap tahun tentu dampaknya sangat bagus sekali. Faktor budaya, semua orang terlibat di dalamnya. Festival ini bisa menyatukan semua keberagaman. Kita tentu sangat mendukung Festival Cap Go Meh dijadikan kalender tahunan,” ungkap Irwan Prayitno.
Sementata itu, Anggota DPRD Sumbar, Albert Hendra Lukman mengatakan yang terlibat dalam Festival Cap Go Meh tahun ini memang lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan iven kedua yang didukung penuh oleh pemerintah daerah. Tahun lalu, kegiatan ini dianggarkan Rp500 juta sedangkan pada tahun ini dianggarkan Rp1 miliar.
“Bahwa kami komunitas Tionghoa, ingin berkontribusi terhadap daerah dan kami sangat terbuka. Harapan kita tahun depan bisa ditampilkan lebih besar lagi. Kalau misalkan kali ini menampilkan etnis Tionghoa, tahun depan bisa ditampilkan etnis-etnis lainnya,” pungkas Albert.
Albert mengungkapkan, festival ini memang menampilkan seluruh kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata Sumbar sekaligus meningkatkan wisatawan. Festival ini menampilkan arak-arakan Sipasan, Barongsai sebanyak enam kelompok, Naga lima kelompok, Kio (kendaraan leluhur).
“Kita juga berterima kasih kepada Pemprov Sumbar yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Apalagi, antusias masyarakat juga sangat tinggi dengan Festival Cap Go Meh. Kita bisa lihat, ribuan orang memadati tempat ini,” pungkasnya. (rgr)

Exit mobile version