Kemenag Genjot Serapan Anggaran di Awal Tahun

PADANG, METRO – Pertengahan triwulan I tahun anggaran 2019, Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat genjot penyerapan anggaran. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya berbagai kegiatan hampir di setiap bidang di lingkungan Kanwil itu sendiri. Tak terkecuali kegiatan yang juga dilaksanakan Kementerian Agama RI di Sumatera Barat.
Sejak Minggu hingga Selasa (17-19 Februari), jajaran Kanwil Kemenag menggelar kegiatan baik bimbingan teknis maupun rapat koordinasi di hotel yang berbeda di Kota Padang. Dari sekian banyak kegiatan satu kegiatan dilaksanakan dari anggaran Bimas Islam Kemenag RI, Bimtek calon bendahara dan pengelola keuangan. Bimtek ini dibuka langsung Dirjen Bimas Islam, H. Muhammadiyah Amin di Hotel Pangeran Beach, Minggu (17/2).
Hadir Kakanwil Kemenag Sumbar Kabag TU, H. Irwan bersama Kabid Urais Binsyar, H. Syamsuir dan Kabid Penais Zawa, H Maswar. Dalam hantaran katanya, Kakanwil mengucapkan selamat datang kepada Dirjen bersama rombongan dan mengucapkan terimakasih karena telah melaksanakan kegiatan di Sumatera Barat.
“Kedatangan bapak Dirjen bersama rombongan telah memberi semangat bagi kami dan meningkatkan kualitas kinerja dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan akan mengikut kegiatan yang lebih besar dan bermanfaat bagi jajaran Kanwil Kemenag Sumbar,” papar Irwan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama melalui Dirjen karena telah menunjuk Sumbar sebagai tuan rumah MTQ Nasional tahun 2020. Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Muhammadiyah Amin mengucapkan selamat kepada bendahara yang tugasnya berat dan tidak ada yang mau dan kebanyakan dijabat oleh perempuan. Dirjen menyampaikan kepada peserta yang berasal dari bendahara dan calon bendahara, ada 4 kunci sukses pelaksanaan anggaran yang disebut dengan 4 P.
Pertama terangnya yaitu perencanaan. Dengan adanya perencanaan yang baik anggara Bimas naik yang bersumber dari dana rupiah murni APBN, PNBP dan SBSN. Tahun 2016 Kemeng mendapat penghargaan sebagai penerima PNBP terbesar. Kedua, pelaksanaan. Perencanaan bagus pelaksanaannya juga harus bagus. Jangan direncanakan tapi dilaksanakan atau sebaliknya dilaksanakan tetapi tidak direncanakan.
“Kemudian yang ketiga, pertanggungjawaban. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan buat laporan pertanggungjawabannya. Kemudian yang P keempat yaitu pemeriksaan. Tidak akan ada temuan, jika keempat poin ini sudah dilaksanakan dengan baik. Dan semua tanggung jawab ini semua terkait pada bendahara,” bebernya.
Ketika ada temuan kata Amin, orang pertama yang ditegur yaitu KPA karena kurang melaksanakan pengawasan. Kerena itu, bendahara harus orang yang punya komitmen mininal lima nilai budaya kerja. Satu saja daerah yang bikin masalah akan berdampak kepada seluruh elemen.
Memasuki hari kedua bimtek, Senin (18/2), Kakanwil Kemenag ikut memaparkan materi kepada 60 peserta calon pengelola keuangan ini. Dimana Kakanwil juga mengingatkan tentang Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang tugas pokok dan fungsi ASN. Diantaranya pelaksana kebijakan publik berkenaan dengan regulasi. Kemudian pelayanan publik dituntut untuk melaksanakan pelayanan berkualitas serta menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa serta pengelolaan keuangan harus mewujudkan reformasi birokrasi yang akuntable.
Kakanwil juga menyampaikan pesan Menteri Keuangan yang menyebutkan dua sumber penyebab lemahnya laporan keuangan diantaranya, pengelolaan PNBP temuan terjadi berulang ulang. Kemudian ketaatan terhadap aturan hanya mengikuti yang biasa dan tidak berpedoman kepada regulasi yg ada. (hsb/rel)

Exit mobile version