Pemko Terus Tekan Pengendalian Inflasi

Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang  terus berupaya  gencarkan beberapa langkah konkrit dalam pengendalian inflasi di Padangpanjang. Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Ne­geri (Kemendagri) secara daring, Rabu (13/3) kema­rin.

“Hasil monitoring ke Pasar Pusat kemarin ini, sesuai yang diminta pedagang, kita akan teruskan permintaan penambahan kuota untuk minyak go­reng dengan menyurati lembaga terkait,” sebut Sonny.

Sejumlah komoditas pertanian  Sonny telah memberi instruksikan OPD terkait untuk memberikan pendampingan. “Kepada dinas terkait agar dapat memberikan pendampingan dari tenaga penyuluh untuk suksesnya gerakan ini,”kata Sonny.

Sementara terkait beras, Sonny menyampaikan, upaya yang bisa dilakukan yaitu subsidi transportasi dengan harapan harga ditingkat penjual bisa ditekan. Selain itu, saat ini Pemko juga tengah menyiapkan bantuan beras bagi 478 kepala keluarga (KK) yang tergabung di Kelompok Tani yang terdampak akibat erupsi Gunung Marapi.

“Sesuai arahan dari Pusat, langkah yang kita lakukan tersebut akan terus digencarkan sebagai upaya penyeimbang harga. Kita juga mengapresiasi kerja sama dan dukungan dari Forkopimda yang selalu konsisten da­lam  upaya pengendalian inflasi ini. Setelah ini kita akan siapkan operasi pa­sar di Polres dan Kodim juga,” tambahnya.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Ade Nafrita Anas, M.P menambahkan, sebanyak 2.455 KK akan kem­bali menerima bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Masing-masing berisi 10 kg. Penyalurannya akan dilakukan Jumat (15/3) lusa di 16 kelurahan. Ini untuk bulan Februari. Kemudian juga akan disalurkan untuk bulan Maret pada pekan depannya,” sampai Ade.

Sementara itu, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, S S, M.Si menyampaikan, berda­sarkan Data BPS Padangpanjang, Indeks Perkem­bangan Harga (IPH) Kota Padangpanjang pada minggu pertama Maret 2024 adalah 4,455 atau berfluktuasi tinggi. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini a­dalah cabai merah, beras dan daging ayam ras.

“Secara umum harga 48 komoditi relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada 13 komoditi. Komoditas utama yang mengalami ke­naikan harga adalah beras kualitas II, beras kualitas III, daging ayam broiler dan bawang merah. Sementara beras kualitas I stabil pada harga Rp17.667 per kg. Komoditas utama yang mengalami penurunan harga adalah cabai hijau, cabai rawit dan cabai merah,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam rakor tersebut, Inspektorat Jenderal Kemendagri, Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si memaparkan perkembangan inflasi nasional berada pada 2,75 persen inflasi year on year (yoy) pada Februari 2024. Pihaknya juga me­nyoroti sejumlah daerah yang tidak melakukan pelaporan harian serta belum melaksanakan operasi pasar. (rmd)

Exit mobile version