Bawaslu Solsel Gelar Sosialisasi, Peran Pengawas TPS Penting saat Pemilu

SOLSEL, METRO – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Solok Selatan (Solsel) memberikan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif kepada pers, penyuluh agama, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), tokoh agama, pengurus masjid dan pengurus OSIS SMA di Wisma Umi Kalsum Muaro Labuah, Selasa (19/2).
Ketua Bawaslu, M Anshar didampingi Komisioner Bawaslu Solsel, Kurnia Zeli mengatakan, semua elemen masyarakat memiliki peran dalam pengawasan pemilu.
“Partisipatif masyarakat sangat diharapkan untuk kelancaran pemilu ini. Untuk itu dibutuhkan peran masyarakat dalam pengawasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Sumbar, Elly Yanti menyebutkan, pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, sebab serentak dengan Pemilihan Presiden (Pilpres). Dijelaskan, sesuai UU Nomor 7 tahun 2017, tugas Bawaslu pada prinsipnya bagaimana pemilu berjalan sebagai mestinya yang sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku.
Ia menambahkan, pelaksanaan pemilu tanpa hadirnya pengawasan secara struktural dan kokoh, berpotensi besar hilangnya hak pilih warga negara, maraknya politik uang, kampanye hitam, kampanye negatif.
“Pemilu tidak bisa lepas dari berbagai pelanggaran dan kecurangan, sehingga itu perlunya pengawasan dari semua elemen masyarakat,” jelasnya.
Disebutkannya, bahwa dunia ini hanya ada dua negara yang memiliki Bawaslu yaitu Indonesia dan Ekuador. Suatu saat bisa saja Bawaslu itu tidak akan ada lagi, karena pengawasan dilakukan oleh masyarakat. Bahkan yang terjadi sekarang ini, jumlah anggota Bawaslu hingga Panwaslu dan pengawas TPS tidak sebanding dengan yang diawasi, untuk itu peran bersama masyarakat yang diharapkan.
“Tahun lalu, pengawas pemilu hanya sampai nagari, tahun ini baru ada pengawas di TPS,” katanya.
Menurutnya, pengawas TPS adalah garda terdepan dalam pengawasan pemilu. Dia bisa menyatakan bahwa di satu TPS itu bisa dilaksanakan ulang.
“Begitu pentingnya peran pengawas TPS ini, dimana sekarang sedang dibuka pendaftaran untuk menjadi pengawas TPS,” sebutnya.
Narasumber kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dari Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Khairul Anwar, mengatakan, saat ini ada ribuan bazzer yang bertebaran dan memberikan berbagai isu tentang pemilu ini melalui media sosial. “Masyarakat tentunya sudah arif menentukan pilihannya,” tuturnya. (afr)

Exit mobile version