SD 14 Lambah Nyaris Tertimbun Longsor

AGAM, METRO – Gedung Sekolah Dasar (SD) 14 Lambah Jorong Lambah Nagari Sianok Anam Suku Kecamatan IV Koto nyaris tertimbun longsor. Pasalnnya, sejak beberapa tahun belakangan ini tebing yang berdiri persis di belakang SD dan akses jalur masyarakat Lambah tersebut memperlihatkan kondisi yang mengkhawatirkan bakal longsor.
Retakan-retakan serta longsor kecil hingga yang besar sudah beberapa kali menghatam gedung SD tersebut. Jika, tidak dilakukan pembangunan Dam di belakang sekolah dasar tersebut maka bisa dipastikan sekolah tersebut bakal ditimbun longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Wahyu Bestari, Senin (18/2) mengungkapkan, amblesnya tebing di belakang SD 14 Lambah, Nagari Sianok ini diakibatkan tidak adanya drand Ac di sepanjang jalan yang mengbubungkan Bukittinggi dan Nagari Sianok tersebut. Akibatnya ketika hujan datang maka jalan tersebut lah yang menjadi dract Ac dari air tersebut.
Ditambah debit air yang cukup besar ketika hujan datang mengakibatkan kikisan air terhadap tebing-tebing tersebut membuat semakin mengangga tebing tesebut. Kalau sudah mengangga ditambah kikisan air yang besar tentu akan mengakibatkan bencana longsor. Sehingga mempermudah mengakibatkan mudahnya terjadi longsor tersebut.
“Apalagi akibat gempa beberapa tahun belakangan ini masih meninggalkan bekas tanah-tanah yang retak-retak. Bisa saya dibayangkan kalau tanah retak didorong dengan air besar tentu bisa kita bayangkan akan terjadi longsor akibat retakan tersebut,” ujar Wahyu.
Dan dari Pihak BPBD Agam bersama Dinas PUTR saat sekarang ini melakukan kajian-kajian yang bisa menyelamatkan sekolah dasar tersebut dari ancaman longsor. Terutama BPBD harus membuat drant ac untuk pembuangan air seketika hujan datang. Kalau tidak dilakukan pembangunan drant ac maka bisa dipastikan longsor menimbun SD itu.
Bayu mengatakan, usai dibangun Drant ac baru dilakukan pengedaman terhadap dinding tebing yang berada persis di belakang sekolah dasar tersebut. Kalau ini sudah dilakukan insya Allah masyarakat yang lalu serta anak sekolah dasar tersebut bisa terselamatkan dari ancaman longsor tersebut.
”Kemudian kami juga menghimbau kepada masyarakat atau kepada guru-guru yang mengajar di sekolah dasar tersebut, agar selalu waspada. Kalau memang tidak memungkinkan untuk melanjutkan jam pelajaran ketika hujan deras ditambah kondisi cuaca yang sangat ekstrim maka segera selamatkan anak-anak secara cepat. Karena kita takut saat proses belajar mengajar berlangsung terjadi longsor tentu akan membahayakan bagi keselamatan anak-anak sekolah berserta guru,” ujar Wahyu.
Begitu juga bagi masyarakat yang melewati jalan tersebut agar selalu waspada. Kalau memang tidak memungkinkan untuk melewati jalan tersebut usahakan mengalihkannya untuk sementara agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Mudah-mudahan setelah cek lapangan nantinya bersama instansi terkait bisa segera melakukan pembangunan baik itu drant ac maupun Dam terhadap tebing tersebut. Sehingga masyarakat dan akan sekolah dasar bisa terhindar dari acaman longsor. (pry)

Exit mobile version