Kadis Ngaku Koperasi sudah Mulai Berkembang

PDG.PARIAMAN, METRO – Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Padangpariaman Dewi Roslani menyatakan berberapa koperasi dalam daerahnya telah mulai berkembang. Salah satunya, koperasi makmur di Kecamatan Sungai Limau telah mempromosikan produk industri kecil menengah (IKM) yang diproduksi anggotanya ke sejumlah pameran yang diselenggarakan oleh sejumlah pihak di Padangpariaman atau daerah lain.
“Sebagian besar anggota koperasi simpan pinjam kami merupakan pelaku IKM,” kata Dewi Roslani didampingi Ketua Koperasi Makmur, Kaminar, kemarin.
Kaminar menyebutkan pelaku IKM yang menjadi anggota koperasi tersebut bergerak dalam berbagai bidang usaha yaitu di antaranya kuliner, kerajinan tangan, dan usaha sablon baju kaus.
Ia mengatakan sebagai orang yang bergerak di bidang industri maka pemiliknya harus meningkatkan promosi agar produk yang dihasilkan dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Namun karena keterbatasan dana dan waktu, lanjutnya pelaku IKM disibukkan dengan produksi dan sekaligus menjual hasil produksinya.
”Oleh karena itu kami membantu mempromosikan produk anggota ke sejumlah pameran, di antaranya ketika pembukaan Tour de Singkarak dan Pameran Porprov Fair ini,” katanya.
Ia menyampaikan promosi yang dilakukan oleh koperasi tersebut telah membuahkan hasil dengan banyaknya pejabat di pemerintahan setempat yang membeli produk dari anggota koperasinya.
”Contohnya saja tempat kerajinan tangan dari lidi yang digunakan untuk permen dan piring nasi,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya produk kerajinan tangan tersebut telah dipasarkan ke sejumlah daerah di antaranya Bengkulu dan Jakarta.
Koperasi tersebut juga menjual produk anggotanya di setiap pameran dengan sistem jasa yang biayanya Rp1.000 per produk yang terjual. Uang tersebut dimasukkan ke dalam kas koperasi itu.
“Harga produk yang kami jual tidak mahal-mahal, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp75 ribu,” kata dia.
Ia menyebutkan koperasi yang berdiri semenjak empat tahun lalu itu memiliki anggota 33 orang dengan aset yang miliki mencapai Rp38 juta.
Ia menjelaskan sistem simpan pinjam pada koperasi tersebut yaitu hanya dikenakan administrasi Rp20 ribu di setiap peminjaman dan tidak dikenakan bunga, namun akan dikenakan denda Rp1.000 perhari bagi yang menunggak .
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Padangpariaman, Dewi Roslani menyebutkan saat ini jumlah koperasi di daerah itu mencapai 216 unit.
”Sedangkan yang aktif 70 persen dari jumlah tersebut,” tambahnya.
Ia mengatakan koperasi di daerah itu didominasi oleh koperasi simpan pinjam, produksi, dan konsumen. Pihaknya juga menekankan agar koperasi yang anggotanya terdiri dari pelaku usaha untuk ikut membantu mempromosikan dan menjual produk anggota. (efa)

Exit mobile version