Peserta Diklat Diharapkan Aplikasikan Ilmu

AGAM, METRO – Para peserta pelatihan menyulam suji caia diminta untuk dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah didapat selama pelatihan di nagari masing-masing dengan harapan berbekal ilmu tersebut peserta dapat meningkatkan produktivitas ekonomi rumah tangga mereka.
Demikian disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Agam, Ny Vita Indra Catri, saat menutup kegiatan pelatihan Diklat 3 in 1 pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan (sulaman suji cair) angkatan II se-Kecamatan Tanjung Mutiara, Senin (18/2) di TK Permata Bunda Durian Kapeh.
“Berdayakan dan tingkatkan partisipasi diri ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan keluarga melalui kegiatan-kegiatan yang positif dengan keterampilan yang telah kita miliki, oleh sebab itu jangan berhenti sampai disini teruslah belajar,” ujarnya.
Atas terselenggaranya pelatihan itu, Ny. Vita mengucapkan terima kasih kepada Balai Diklat Industri (BDI) Padang bersama KUBE Mutiara Indah Tanjung Mutiara, atas edukasi yang diberikan kepada masyarakat Tiku. Ia berharap, BDI akan melanjutkan kegiatan ini untuk angkatan ke III dan IV, sehingga terjadinya pemerataan bagi seluruh pemudi dan ibu rumah tangga di Tanjung Mutiara terhadap ilmu menyulam.
Kasi Penyelenggara Balai Diklat Industri Padang, Sri Mulyani mengatakan, pelaksanaan diklat dilaksanakan selama 18 hari sejak tanggal 29 Januari sampai 18 Februari 2019, dengan jumlah peserta 70 orang. “Peserta berasal dari tiga nagari dan satu nagari persiapan di Kecamatan Tanjung Mutiara. Alhamdulillah, selama diklat mereka disiplin dan hadir tiap hari 100 persen,” ujarnya.
Selama proses Diklat itu pihaknya memberikan kepada tiga orang peserta terbaik yang memiliki kecakapan dalam membuat sulaman, masing-masing bernama, Erna nilai 83,33 merah terbaik tiga, sedangkan terbaik dua diraih oleh Rasmawati dengan perolehan nilai 84,17 dan terbaik satu berhasil diraih oleh Rani Afrianti dengan nilai tertinggi 86,67. Ia mengaku hasil ini berdasarkan evaluasi setiap hari selama pelatihan.
“Selamat kepada seluruh peserta yang sudah tekun melaksanakan diklat, semoga bermanfaat dan gali terus ilmu yang diberikan,” pesa Mulyani.
Sementara itu, Rani, salah seorang peserta dalam kesannya selama pelatihan mengakui sempat ragu dengan kemampuan yang dimiliki api akhirnya setelah dilalui bisa dilaksanakan dengan baik.
“Untuk itu, terimakasih kepada semua pihak terutama BDI Padang, KUBE Mutiara Indah atas motivasi dan jalan yang diberikan sehingga bisa menimba ilmu tentang menyulam. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ketua Dekranasda Agam, Dinas Perindagkop UKM Agam, Camat Tanjung Mutiara,” ujarnya.
Ia berharap, pelatihan tersebut akan ditambah lagi dengan keterampilan ilmu yang lainnya, karena menurutnya waktu 18 hari belum cukup untuk memaksimalkan ilmu yang ditimba.
“Disamping itu, kami juga membutuhkan alat untuk menyulam karena kalau tidak ada alatnya bagaimana kita untuk menyulam,” pintanya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perindagkop UKM Agam, Aryati mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang berupaya mencari antuan dana CSR dari PT. Semen Padang melalui dana bergulirnya untuk perajin Agam, khususnya peserta pelatihan.
“Kita sudah koordinasikan dengan PT. Semen Padang. Syaratnya ada surat keterangan usaha dari walinagari, jelas tempat usaha, kemudian kebutuhan kita apa,” jelas Aryati.
Sementara itu, untuk dana dari pemerintah daerah juga mengupayakan bantuan lainnya.”Yang penting komitmen dan tekad yang kuat, kami akan selalu mendampingi,” tegas Aryati. (pry)

Exit mobile version