Januari 2024, Sumbar Alami Deflasi O,32 Persen

DATA-Inflasi kabupaten/kota Indek Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Januari 2024.

PADANG, METRO–Indek Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Januari 2024 mengalami deflasi -0,32 persen month to month (mtm). Sementara itu, daerah sampel penghitungan inflasi bertambah dua kabupaten yaitu Dharmasraya dan Pasaman Barat dari sebelumnya hanya Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Irfan Sukarna mengatakan, ber­dasar­kan berita resmi statistik yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), IHK tersebut turun dibanding bulan Desember 2023 yang mengalami inflasi 0,28 persen (mtm).

“IHK Januari 2024 mengalami deflasi sebesar -0,32 persen, turun dibanding Desember 2023 yang menga­lami inflasi 0,28 persen mtm. Secara tahunan, lanjutnya, Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi sebesar 2,57 persen year on year (yoy) pada Januari 2024 dibandingkan periode sebelumnya yaitu Desember 2023 sebesar 2,47 persen (yoy),” ungkap Irfan, melalui siaran pers yang diterima Jumat (2/2/).

Dijelaskan Irfan, terhitung sejak Januari 2024, terdapat tambahan dua kabupaten yang menjadi sampel perhitungan inflasi, yaitu Kabupaten Dhar­masraya dan Kabupaten Pasaman Barat. Sementara, secara spasial, Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,09 persen (mtm). Mengalami penurunan diban­dingkan Desember 2023 yang mengalami inflasi se­besar 0,34 persen (mtm).

“Kota Bukittinggi tercatat mengalami deflasi sebesar -0,27 persen (mtm), turun dibandingkan Desember 2023 sebesar -0,14 persen (mtm). Sementara Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pasaman Barat juga mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,25 persen dan -1,19 persen,” ujarnya.

Secara tahunan, kata Irfan, keempat kota/kabu­paten IHK tersebut tercatat mengalami inflasi. Kota Padang inflasi sebesar 2,43 persen (yoy), Kota Bukittinggi sebesar 1,38 persen (yoy), Kabupaten Dharmasraya sebesar 2,28 persen (yoy), dan Kabu­paten Pasaman Barat sebesar 3,73 persen (yoy).

“Deflasi pada Januari 2024 dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar -1,00 persen (mtm) dengan andil -0,33 persen (mtm). Kemudian kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar -0,78 persen (mtm) dengan andil -0,08 persen (mtm),” jelasnya.

Menurut Irfan, deflasi lebih dalam tertahan oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (mtm) dengan andil sebesar 0,03 persen (mtm). Komoditas yang dominan menyumbang Inflasi pada kelompok tersebut adalah sewa rumah dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen (mtm) dan kontrak rumah sebesar 0,01 persen (mtm).(rgr)

Exit mobile version