“Kepada seluruh pihak agar menjaga suasana kondusif, serta tidak menyebarkan berita hoax dan tidak terpancing dengan isu yang tidak jelas sumbernya. Selalu mendengarkan arahan dari pihak terkait,” ucapnya.
Selain itu, Kepada Wali Nagari dan Camat yang berada disekitaran Gunung Marapi juga diminta agar mengingatkan warganya untuk tidak melakukan aktivitas pada radius 4.5 km dari Gunung Marapi dan segera mempersiapkan antisipasi terhadap hal yang berada di luar dugaan.
Selanjutnya, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi juga diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang mungkin terjadi, terutama disaat musim hujan.
Lebih jauh, Bupati Eka juga menginstruksikan kepada para Camat, dan Wali Nagari serta seluruh Perangkat Daerah di Tanah Datar untuk saling bersinergi, kompak, dan mengkaji kondisi terburuk, serta rencana kontinjensi bencana Marapi.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Yusnen sampaikan berdasarkan pantauan dari BMKG semenjak terjadi erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023 lalu telah terjadi 729 kali aktivitas letusan dan hembusan, sedangkan dari 1-9 Januari 2024 telah terjadi 79 kali aktivitas berupa 10 kali letusan dan 69 kali hembusan.
Yusnen juga menegaskan, bahwa pada radius 4 km dari kawah puncak gunung marapi pemungkiman penduduk tidak ada, kecuali perberkebun masyarakat.
Lebih lanjut, kata Yusnen, terdapat 8 kecamatan terdekat yang akan terdampak yaitu kecamatan X Koto, Batipuh, Lima Kaum, Pariangan, Rambatan, Salimpaung, Sungai Tarab dan Tanjung Baru. (ant)