Sementara inflasi month to month (m-to-m) di Kota Padang sebesar 0,34 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi deflasi sebesar 0,14 persen. Secara agregat, inflasi m-to-m gabungan 2 kota tercatat sebesar 0,28 persen. Terkait angka Inflasi di Sumatera Barat, Asisten 2 Bidang Perekomian dan Pembangunan Pasbar, Endang Rirpinta menegaskan pentingnya inflasi dikendalikan untuk mengatasi masalah inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk itu, partisipasi aktif dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam mencari solusi bersama dengan instansi terkait guna mengatasi dampak inflasi yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat,” jelas Endang Rirpinta.
Ia menambahkan bahwa, di tahun 2024 ini Kabupaten Pasaman Barat akan menjadi kabupaten tolak ukur inflasi untuk Provinsi Sumatera Barat, yang akan dilaunching pada bulan Februari mendatang. “Artinya pengendalian inflasi di Pasaman Barat akan berpengaruh terhadap angka inflasi di Sumbar,” ucapnya. (end)