Rayakan Valentine Day, Bakal Berurusan dengan Satpol PP

AGAM, METRO – Kepala Satpol PP Damkar Kabupaten Agam Dandi Pribadi menegaskan, bahwa Hari Valentine yang bukan budaya bangsa Indonesia. Namun, perayaan Hari Valentine’s Day kerap dirayakan kaum muda-mudi yang menjurus pada perilaku sek bebas dan merusak moral.
”Maka saya tegaskan jangan sekali mencoba-coba merayakan Valentine’s Day di Kabupaten Agam kalau tidak ingin berurusan pihak kita,” ungkap Dandi Pribadi di sela-sela pelantikan Camat Matur, Rabu (13/2).
Dandi menuturkan, pada malam nanti akan melaksanakan razia secara besar-besaran, dengan menelusuri lokasi-lokasi objek wisata yang ada di Agam ini. Tidak itu saja juga akan merazia home stay atau penginapan yang memberlakukan penginapan bagi pasangan yang bukan pasangan suami istri. Kemudian kalau ada yang kedapatan oleh pihak maka siap-siap saja sanksi yang akan menanti bagi kaum muda yang masih merayakan hari Valentine’s Day.
Disamping itu tahu bahwa Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah dan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.
Jadi kalau itu dirayakan di Kabupaten Agam sangat bertentangan dengan visi-misi Kabupaten Agam yakni “Gerakan Nagari Madani” dan pastikan tidak ada tempat atau ruang bagi yang merayakan acara Valentine’s Day. Apalagi pergaulan anak-anak sekarang ini yang terus mengikuti perkembangan zaman tanpa mengetahui kaedah-kaedah yang dilanggar hal ini lah yang akan membuat generasi muda akan terjebak pada aliran-aliran yang tidak jelas.
Dandi menambahkan, untuk itu Satpol PP menghimbau kepada seluruh orang tua agar memantau anak-anak remaja mereka secara terus menerus agar tidak merayakan Valentine’s Day. Sebab kalau bukan orang tua siapa lagi.tentu orang tua yang lebih berhak dalam melakukan pemantaun terhadap anaknya.
Jangan biarkan anak bergaul dengan orang yang tidak jelas, terus berikan arahan serta bimbingan kepada ajaran agama, berikan pemahaman yang bisa membuat karakternya kuat dalam menghadapi prilaku-prilaku yang menyimpang. Karena itu akan merugikan pada keluarga nantinya.
“Untuk itu kami tidak bosan-bosan menyampaikan informasi ini agar anak-anak kita terhidar dari lingkaran hitam yang akan menyuramkan masa depanya,” ujar Dandi. (pry)

Exit mobile version