Usai gelaran upacara, Gubernur Mahyeldi kembali mengingatkan pentingnya peristiwa Hari Bela Negara (HBN) bagi Sejarah perjuangan bangsa. MenggeloÂrakan semangat bela negara, ditegaskan Gubernur bukan hanya tanggung jawab sebagian komponen bangsa dan pemerintahan, tetapi harus menjadi tugas dan semangat seluruh lapisan masyarakat.
“Salah satu peristiwa penting dalam proses perebutan kemerdekaan adalah peristiwa 19 DesemÂber yang kemudian ditetapkan sebagai HBN. Di mana, 74 tahun lalu, pada 19 Desember 1948, Indonesia menghadapi situasi genting karena agresi Belanda II, yang memaksa perpindahan ibu kota dari Yogyakarta ke Bukittinggi, hingga terbentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI),” kata Mahyeldi.
Peristiwa tersebut, kata Gubernur, adalah salah satu peristiwa sejarah penting bagi Indonesia yang berlangsung di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, Gubernur menekankan bahwa PDRI merupakan penyambung nyawa bagi NKRI. Bahkan, sangat memungkinkan jika PDRI tidak didirikan, maka Indonesia tidak akan berdiri tegak hingga hari ini.
“Maka oleh sebab itu, semua komponen bangsa harus mengetahui betul tentang Sejarah Hari Bela Negara ini. Mudah-mudahan, pelaksanaan upacara ini semakin mengobarkan semangat kita dalam rangka menunjukkan pentingnya peran Sumbar dalam memÂberikan kontribusi untuk NKRI,” ucap Gubernur lagi. (fan)