2018, Capaian Penerimaan Zakat Rp2,8 M

SAWAHLUNTO, METRO – Baznas Kota Sawahlunto mencatat, realisasi penerimaan zakat selama 2018 mencapai 95,26 persen atau Rp2,8 miliar dari rencana penerimaan sebesar Rp3 miliar. Sementara itu realisasi penyaluran berdasarkan program mencapai 95,26 persen atau sebesar Rp2,5 miliar dari rencana Rp2,625 miliar.
Pimpinan Baznas Kota Sawahlunto, M Syarif mengatakan, penerimaan zakat tersebut didominasi dari aparatur sipil negara (ASN) yang dihimpun melalui unit pengumpulan zakat (UPZ) yang berada di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).
Setiap penerimaan zakat, lanjut Syarif, yang diterima oleh Baznas Kota Sawahlunto, akan terhubung secara online dengan Baznas Provinsi dan Baznas Pusat. Dan setiap laporan keuangan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang profesional.
“Ada empat program yang kami jalankan, yakni penyaluran zakat, penyaluran dana infak sedekah, penyaluran dana social corporate responsibility (CSR), penyaluran dana sosial keagamaan lainnya (DKSL),” katanya saat Rapat Kerja Baznas Kota Sawahlunto di Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto, Selasa, (12/2).
“Program tersebut dibagi dalam lima kegiatan yakni untuk pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi dan dakwah-advokasi,” sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan, perlunya evaluasi di tubuh Baznas Kota Sawahlunto. Maksudnya, agar sumber penerimaan Baznas tidak hanya dari ASN saja.
“Evaluasi tersebut bertujuan, bagaimana Baznas memperoleh kepercayaan dari publik, jika sudah mendapat kepercayaan, maka publik dengan sendirinya mau menyalurkan zakatnya ke Baznas Kota Sawahlunto,” ungkapnya.
Deri menegaskan, agar penyaluran zakat ditahan dulu sampai pemilihan umum 2019 selesai.
“Supaya tidak dipolitisir, penyaluran zakat sesudah April saja, supaya itu tadi, semakin menambah kepercayaan publik,” tutupnya. (zek)

Exit mobile version