Sekolah Terbesar di Malaysia, Siswa Berprestasi Pasbar Kunjungi SMK Dusun Nanding

STUDI BANDING— Sekitar 45 siswa berprestasi, 30 guru dan pengawas berprestasi dari Kabupaten Pasaman Barat berfoto bersama saat mengunjungi SMK Dusun Nanding Malaysia.

PASAMAN, METRO–Hari kedua berada di Negara Malaysia, rombo­ngan studi banding yang terdiri dari 45 siswa, 30 guru dan pengawas berprestasi dari Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (14/12) me­ngunjungi SMK Dusun Nan­ding Malaysia yang merupakan sekolah terbesar di negara tersebut. Kunjungan dipimpin oleh Asisten III, Raf’an didam­pingi Kepala Dinas Pendidikan Pasbar Agusli beserta rombongan lainnya, yang disambut langsung oleh Pengetua SMK Dusun Nan­ding, Tuan Haji Rozman bersama jajaran dan para murid SMK Dusun Nadin Malaysia.

Kehadiran rombongan studi banding dari Kabupaten Pasaman Barat itu, disambut dengan penam­pilan silat dari murid SMK Dusun Nanding dan begitu pula dengan siswa berprestasi dari Kabupaten Pasaman Barat yang juga menampilkan tari kreasi Minang serta tapak suci yang sangat luar biasa.

Dalam sambutannya, Asisten III Raf’an menjelaskan bahwa kunjungan ke SMK Dusun Nanding itu bertujuan untuk melihat sistem pendidikan yang di­terapkan di Malaysia khu­susnya di SMK Dusun Nan­ding.

“Terima kasih atas sam­butan yang luar biasa dari bapak ibu kepada kami. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari silatu­rahmi yang baik untuk ke depannya. Di sini kami yang hadir merupakan siswa, guru, kepala se­kolah, dan pengawas berprestasi dari Pasbar yang diberikan reward oleh Pem­da Pasbar berupa kegiatan studi banding internasional ke luar negeri yaitu Malaysia. Dan sekolah ini kami pilih sebagai salah satu sekolah untuk melakukan studi banding,” jelas Raf’an.

Raf’an mengatakan bah­wa Indonesia dan Malaysia masih dianggap satu rumpun. Karena orang Indonesia seperti Padang, Pariaman dan lainnya ba­nyak yang tinggal di Negara Malaysia. Ia juga me­ngungkapkan bahwa Negara Malaysia sudah dua kali dikunjungi oleh siswa berprestasi dari Pasbar dalam rangka studi banding.

“Banyak hal yang bisa dicontoh dari kegiatan ini, baik dari segi pembelajaran, penyambutan, tam­pilan, kebersihan, ramah tamah, hingga menghargai tamu dan lainnya. Apa yang didapatkan dari ke­giatan studi banding ini nanti dapat diterapkan di Pasaman Barat,” harap­nya.

Di samping itu, ia juga menyampaikan pesan dari Bupati Pasbar Hamsuardi yang mengajak masya­rakat khususnya guru dan murid di SMK Dusun Nan­ding, untuk melakukan studi banding ke Indonesia yaitu ke Pasaman Barat.

“Kami akan tunggu kehadiran bapak ibu dan para murid apabila nanti ber­kunjung ke Kabupaten Pa­saman Barat. Kami akan sugukan sejumlah makanan khas, wisata dan lainnya yang dapat dinikmati di Pasaman Barat nantinya,” ucap Raf’an.

Sementara itu, Penge­tua SMK Dusun Nanding, Tuan Haji Rozman meng­ungkap rasa bahagia atas kunjungan siswa dan guru dari Kabupaten Pasaman Barat ke SMK Dusun Nan­ding.

“Terima kasih atas undangan yang diberikan, semoga ini menjadi pertemuan awal bagi kita dan kami juga dapat berkesempatan nantinya berkunjung ke Indonesia yaitu Pasaman Barat,” harapnya.

Ia menjelaskan bahwa SMK tersebut merupakan sekolah tertua dan terbesar di Malaysia yang memiliki 1.620 murid dengan 121 guru dan 12 AKP (administrasi non guru). SMK Dusun Nanding menerapakan program transformasi sekolah 2025 sanggar budaya berwajah tradisi ber­teknologi tinggi.

“SMK ini merupakan sekolah tertua dan terbesar di Malaysia yang memiliki 1.620 murid dengan 121 guru dan 12 AKP (administrasi non guru) serta dipandang sebagai pusat activity dan rujukan bagi community dalam ber­ba­gai bidang budaya. SMK Dusun Nanding ini menerapakan program transformasi sekolah 2025 sanggar budaya berwajah tradisi berteknologi tinggi. Penerapan pendidikan di sini yaitu siswa siswa melakukan pembelajaran sendiri dan guru berfungsi sebagai fasilitator serta Wajib belajar sampai 15 ta­hun,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa sekolah dan masyarakat bekerjasama membangun murid, dan sekolah membuka peluang dengan agensi kerajaan institusi pendi­dikan, komunitas dan swasta, serta sekolah pelancong atau menerima kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri untuk pertukaran segi pembelajaran.

“Pendidikan di Malaysia adalah usaha ke arah memperkembangkan potensi individu secara me­nyeluruh dan bersepadu untuk melahirkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini melahirkan rak­yat Malaysia yang bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara,” terangnya. Selanjutnya rombongan berkunjung ke wisata batu Caves yaitu sebuah tempat wisata bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di Distrik Gombak, Selangor-Ma­laysia.(end)

Exit mobile version