PADANGPARIAMAN, METRO – Ketua Forpemmi Khairunna menyatakan gelombang dukungan terus berdatangan untuk pasangan Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma’aruf Amin.
“Di Kota Padang sekitarnya sekitar 250 pemuda dan pemudi yang tergabung dalam Forum Pemuda Minang (FORPEMMI) menyatakan dukungan dengan mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon presiden nomor urut satu tersebut,” kata Khairuna Sabtu kemarin.
Katanya, ratusan pemuda tersebut siap turun ke desa-desa di Seluruh Propinsi Sumatera Barat untuk mengajak seluruh pemuda Minang memilih pasangan nomor urut 01 tersebut.
“Kami seluruh elemen Forpemmi akan bergerak ke seluruh pelosok Sumbar untuk mengajak pemilih milenial menjatuhkan pilihan ke Jokowi-Ma’ruf Amin,” katanya.
Dikatakan, kerja keras memang harus dilakukan pasalnya, Sumbar sebagai basis Paslon 02, jika bertolak pada pemilu sebelumnya. Namun, dia optimis target suara 80 persen masih terbuka.
Hal itu dilakukan dengan mengajak pemuda di Sumbar berpikir logis. Menurutnya, selama ini masyarakat Sumbar termakan isu Jokowi tidak berwibawa sebagai pemimpin bangsa. Hal itu harus diluruskan, bahwa Jokowi telah berbuat untuk bangsa ini seperti pemerataan pembangunan, pro ulama dan punya perhatian terhadap agama.
“Terbukti Jokowi menggadeng ulama, menetapkan hari santri nasional. Bukan Bukan pemimpin hoax yang bawa agama dalam politik,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Pembina Forpemmi K.H. Zainal MZ mengatakan, pemuda di Sumbar harus ambil bagian dari kemenangan Jokowi-Amin. Sudah saatnya pemuda menentukan pilihan dengan presiden yang menggadeng ulama.
“Dulu, kalau mau jadi Bupati, Walikota atau Gubernur minta dukungan ulama. Sekarang Pak Jokowi gandeng ulama, pemuda harus ambil bagian. Pemuda Minang Harus Menang,” sebut dia.
Ditegaskannya, pemuda harus bisa meluruskan isu yang selama ini digoreng, mulai dari Jokowi PKI, Petugas Partai, Antek Asing.
“Semua itu hoaks dari kubu sebelah untuk menjatuhkan pemerintahan yang sekarang agar Jokowi kalah. Makanya anak muda yang punya lintas informasi harus meluruskan masyarakat dengan data dan fakta,” tandasnya mengakhiri.(efa)