TANAHDATAR, METRO–Istano Silinduang Bulan Darul Qoror Pagaruyung menjadi salah satu obyek kuliah lapangan budaya Minangkabau. Sebanyak 254 mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta dan dua mahasiswa Program Merdeka melakukan kuliah lapangan di Istano Silinduang Bulan.
Kunjungan itu dibawah Koordinator DR Wirnita Eska didampingi Yuhelmi, S.E, M.M Dr. Adzanil Septi Prima, M.Pd. Ice Kamela, S.E M.M Dr. Enjoni, A.P., M.P dan Daniati Putri, S.E., M.Si, dan disambut oleh Raja Alam Minangkabau Pagaruyung Daulat Muhammad Farid Tuanku Abdul Fatah diwakili Sutan Nirwansyah Tuanku Mudo Bakilaf Alam beserta datuk-datuk Pagaruyung dan perangkat kerajaan termasuk tiga narasumber, H St Nirwansyah, S.H, M.H Tuanku Mudo Bakilap Alam , Tuan gadih Dra Puti Reno Revita dan Mustafa Akmal, S.H. M.H. Dt. Sidi Ali.
Wirnita Eska menyebutkan, mahasiswa diberikan seminar mengenai adat Minang di Silinduang Bulan, materinya tentang prinsip orang Minang dalam berdagang atau bisnis dan pendidikan melalui anak dipangku kemenakan dibimbing.
“Nanti para mahasiswa kita tugasi membuat laporan tertulis oleh masing-masing individu,” ungkapnya.
Sebagai calon guru mahasiswa tentu juga perlu memahami tentang adat dan budaya Minangkabau dan pemahaman inilah yang diajarkan nanti kepada murid-muridnya, seperti masalah yang sederhana saja tentang cara makan secara adat bajamba di Minangkabau dan tata pola makan bajamba itu diatur dengan tatanan adat melalui pidato adat.
















