SOLSEL, METRO – Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), persoalan keterbatasan perangkat komputer masih menjadi kendala di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), ditambah keterjaminan listrik yang harus menyala dan jaringan internet. Saat ini hal itu menjadi kecamasan di sekolah-sekolah di daerah itu.
Meski demikian, menghadapi hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Solsel, telah mengantisipasi keterbatasan tersebut untuk menghadapi UNBK yang akan dilaksanakan pada April mendatang.
Selain melakukan kerja sama dengan PLN untuk antisipasi listrik padam, SMKN I Solsel juga mengantisipasi dengan menyiapkan mesin genset milik PLN. Lalu mempersiapkan perangkat laptop milik siswa dan guru untuk cadangan perangkat komputer milik sekolah yang rusak saat pelaksanaan nantinya.
“Dimana saat pelaksanaan simulasi yang dilakukan baru-baru ini, terkendala oleh jaringan listrik yang mati. Bahkan berdampak rusaknya beberapa buah perangkat komputer,” ujar Kepala SMKN I Solsel, Efrizol didampingi Proctoe UNBK, Sepriwan Ikhlas.
Dijelaskannya, saat ini sekolah memiliki perangkat komputer sebanyak 100 unit, dengan jumlah peserta yang akan mengikuti UNBK sebanyak 300 orang. Ketersediaan komputer masih dirasa cukup untuk pelaksanaan ujian yang dilaksanakan dengan 3 shif nantinya.
“Melihat kondisi itu, ketersediaan perangkat komputer dan keterjaminan listrik sudah tidak ada masalah lagi untuk menghadapi UNBK yang akan dilaksanakan 25-28 April,” ungkapnya.
Menurutnya, bahkan sekolah rujukan ini, akan siap untuk memfasilitasi beberapa sekolah di Solsel untuk tempat pelaksanaan UNBK tahun ini. Sekolah yang akan memakai fasilitas SMKN 1 untuk UNBK tahun ini adalah SMP Negeri 27 Solsel, SMP Negeri 33 Solsel dan MTs Negeri 3 Solsel.
Pada tahun ini, peserta UNBK SMKN 1 Solsel berjumlah 300 orang yang terdiri dari 141 orang siswa laki-laki dan 159 orang siswa perempuan. Sedangkan jurusan untuk peserta ujian nanti adalah 7 jurusan, diantaranya, jurusan Teknik Komputer Jaringan sebanyak 32 orang, Multimedia 35 orang, Pemasaran sebanyak 33 orang. Kemudian jurusan Administrasi Perkantoran sebanyak 91 orang, Akuntansi 60 orang dan Akomodasi Perhotelan 30 orang serta jurusan Jasa Boga sebanyak 16 orang. (afr)