Pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik berbasis kefir ini telah dilakukan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) oleh Ferawati dan tim dari Universitas Andalas Kampus Payakumbuh pada lahan pertanian milik Bapak Asrinal.
Saat ini pupuk organik berbasis kefir telah diproduksi secara berkelanjutan oleh petani cabai di Nagari Ampalu. Pembinaan pembuatan pupuk organik ini telah dilakukan dari beberapa tahun terakhir ini, hingga saat ini petani telah mandiri dalam memproduksi pupuk organik berbasis kefir tersebut.
Pemanfaatan pupuk organik berbasis kefir sudah diterapkan petani dan dapat menggantikan 50% dari penggunaan pupuk kimia pada tanaman cabai mereka. Hal ini telah mampu meminimalisir biaya yang dikeluarkan petani sehingga dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Manfaat lainnya yang didapat dengan pemanfaatan pupuk organik berbasis whey kefir adalah perbaikan struktur hara tanah yang sebelumnya telah rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara terus menerus. Masa panen tanaman cabai yang lebih panjang serta jumlah buah yang lebih banyak dari sebelum penggunaan pupuk organik berbasis kefir ini juga merupakan keuntungan yang nyata dirasakan oleh petani.
Dengan demikian produksi pupuk organik cair berbasis whey kefir ini dapat diproduksi secara terus menerus dan dapat diaplikasikan pada berbagai komoditas pertanian lainnya di Nagari Ampalu. (Ferawati S.Pt, MP, Dosen Peternakan Universitas Andalas Kampus Payakumbuh)