Polres Sijunjung Ajak Tangkal Radikalisme dan Hoaks

SIJUNJUNG, METRO – Ustaz Asyam Hafizh seorang mubalig yang menjadi penceramah di Kecamatan Kamang Baru menegaskan bahwa tidak ada Islam yang radikal, melainkan hanyalah muslim (personal) yang radikal. Ungkapan tersebut disampaikan dihadapan ribuan masyarakat Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung yang mendapat sajian rohani dan pencerahan dalam menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI.
Kegiatan tabligh akbar pada Rabu (6/2) tersebut menghadirkan tiga ustadz kondang yaitu Asyam Hafizh, Hidayatullah Alfaruq dan Zaenal Muttaqin. Kegiatan tersebut diadakan oleh Polres Sijunjung, melibatkan Kemenag, Pemerintah Kecamatan, sejumlah organisasi sosial, tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, serta ulama dan BKMT.
Dalam tausyiahnya, Asyam mengajak seluruh umat untuk bersatu, waspadai segala bentuk isu yang dapat memecah belah. Karena besarnya agama Islam di negeri ini sangat ditentukan oleh keutuhan/kesatuan umatnya.
“Pebedaan pendapat mesti dijadikan kekuatan untuk saling melengkapi, saling mengisi. Bukan untuk ajang bertikai,” ujarnya.
“Terlebih tantangan yang kini kian berat, terkadang tanpa disadari di dalamnya sengaja disusupkan kepentingan, hingga umat Islam antar sesama saling terkotak. Salah satunya lewat menebar isu tentang Islam radikal,” katanya.
“Islam radikal itu tidak ada, saya tegaskan tidak ada agama Islam yang radikal, tapi kalau muslim (personal) radikal mungkin ada. Karena Islam sesungguhnya adalah agama yang sempurna, cinta damai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai sosial. rahmat bagi seluruh alam,” tegasnya.
Terlebih saat ini tengah memasuki musim politik Pileg, Pilpres, dikhawatirkan segala bentuk isu bisa saja muncul tanpa disadari. Kelompok pendukung salah-satu caleg, capres, menyebar informasi buruk untuk menjatuhkan calon lain. “Terkadang isu tersebut hanyalah hoaks belaka, sumbernya tak dapat dipertanggungjawabkan. Namun dampaknya justru bisa menggemparkan sampai ke tingkat nasional,” jelasnya.
Senada, Ustaz Hidayatullah Alfaruq menegaskan, segenap umat harus meningkatkan persatuan. Diantaranya lewat membina ukhwah Islamiyah dengan meramaikan rumah-rumah ibadah, kelompok majelis taklim, dan majelis ilmu.
Ia menambahkan, perlu diketahui berbagai upaya kini terus dilakukan pihak luar untuk memecah belah masyakat, khususnya umat Islam. Tujuannya tak lain karena pihak luar ingin menguasai negeri tercinta ini, salah-satu triknya yakni lewat ajang adu domba.
“Daripada mengurus hal-hal tak penting, baiknya umat Islam saling bergiat meramaikan masjid,” ajaknya.
Sebelumnya, Kapolres Sijunjung AKBP Driharto didampingi Wakapolres Kompol Suyanto, berharap soliditas antar aparatur pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat dapat terpelihara. Tangkal radikalisme, berita bohong alias hoaks.
“Mari ciptakan kebhinekaan yang utuh, aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI di bumi Sijunjung ini,” tegas Kapolres.
Tak kalah pentingnya pula AKBP Driharto juga mengajak semua elemen masyarakat ikut menyukseskan pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 yang jatuh pada April mendatang.
“Mari bersama TNI Polri menjaga kamtibmas, menolak berita hoaks, ujaran kebencian dan isu sara dan faham radikalisme,” pungkasnya. (ndo)

Exit mobile version