Kunjungan Wisatawan di Limapuluh Kota Terus Meningkat

LIMAPULUH KOTA, METRO – Kunjungan ke objek wisata Lembah Harau, setiap tahun terus meningkat. Tahun 2018, kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke Lembah Harau mencapai 403.650 orang, termasuk wisman sebanyak 5.188. Sedangkan tahun 2017 sebanyak 262.191 orang, termasuk wisman sebanyak 2.631 orang.
“Kita berharap objek wisata tersebut mampu mengenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini. Tahun 2018 target PAD dari sektor ini hanya Rp1,6 miliar, realisasinya melebihi 100 persen. Sehingga target PAD 2019 bertambah menjadi Rp1,8 miliar,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Limapuluh Kota, Nengsih melalui Kabid Pariwisata setempat Bobby yang dihubungi Haluan kemarin.
Dikatakan, semestinya PAD pada objek wisata Lembah Harau tesebut, seharusnya bias ditingkatkan, sehingga mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat dan daerah. Karena itu, perlu pembenahan lagi dari berbagai aspek, termasuk penertiban karcis masuk yang dipungut petugas setiap harinya kepada pengunjung. Begitu juga persoalan parker yang juga perlu ditertibkan.
Untuk itu pihaknya akan melaksanakan uji petik yang melibatkan OPD terkait, sehingga bisa diketahui berapa sebenarnya uang masuk dari penjualan kacis masuk ke objek wisata tersebut. Uji petik itu dilakukan diantaranya untuk menepis rumor yang beredar sekaitan karcis yang diberikan kepada pengunjung.
“Sekaitan dengan itu, kami menggelar rapat Senin (14/1) siang di aula kantor bupati Bukik Limau Sarilamak, dengan Wabup Ferizal Ridwan. Mudah mudahan kendala yang ada dalam mengelola objek wisata Lembah Harau dimaksud, diharapkan ada jalan keluarnya yang disepakati,” ulas Bobby.
Pada sisi lain yang menjadi kendala sekaitan pemasukan PAD adalah, parkir kendaraan rida dua, roda empat dan bus yang diakui pengelola parkir berada di tanah ulayatnya. Sehingga parker kendaraan pribadi dipungut Rp5 ribu, rida dua Rp3 ribu, tak diketahui apakah masuk ke PAD atau tidak, ujarnya.
Begitu juga peran swasta dalam memajukan sector pariwisata di Lembah Harau, dinilai sangat menonjol, juga tidak diketahui berapa PAD yang masuk dari pengelolan oleh swasta tersebut, karena PADnya langsung ke Badan Keuangan.”Kita tidak mengetahui berapa jumlahnya, kata Bobby saat ditanya pemasukan PAD pada bagian yang lainnya.
Pada bagian lain diinformasikannya, secara umum kunjungan wisatawan pada empat lokasi objek wisata selain Lembah Harau yakni, pemadian Batang Tabik, Pusako umah Gadang Sungai Beringin, Homstay Echo dan Kapalo Banda Taram yang sudah dibuka kembali. Tahun 2017 kunjungan wisatawan secara keseluruhan mencapai 423.093 orang, tahun 2018 naik menjadi 615.299 orang.
Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Abi sebelumnya mengatakan, harapannya bagaimana pariwisata di daerah ini menjadi salahsatu sumber PDRB.
“Kita berharap tahun ini kontribusi pada sektor pariwisata yang ada di Limapuluh Kota tersebut, dapat ditingkatkan lagi,” ulasnya.
Menurut dia, supaya Objek wisata bisa memberikan kontribusi yang lebih optimal, sektor ini tak cukup hanya ditindaklanjuti dalam kebijakan kepariwisataan, tetapi juga didukung oleh kebijakan sektor lain. Dengan kompetensi yang multi aspek dan terpadu diharapkan mampu memacu perkembangan pariwisata dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan daerah.
Di Kabupaten Limapuluh Kota, banyak potensi wisata yang potensial untuk dikembangkan. Tak hanya Lembah Harau yang sudah terkenal hingga manca negara, Lima Puluh Kota juga mempunyai Kelok Sambilan, Bukik Posuak di Maek, Menhir di Balubuih Nagari Sungai Talang dan di Nagari Maek, pacuk itik di sejumlah nagari dan lainnya. Tapi, potensi itu belum tergarap dengan optimal dan belum memberikan pendapatan yang memadai bagi daerah maupun masyarakat daerah ini.
“Berbagai potensi tersebut, hingga kini belum terkemas dan terkelola dengan baik. Terkait dengan itu, kita berharap para pramuwisata muda benar-benar berperan sertanya dalam memajukan sektor ini. Karena pramuwisata merupakan ujung tombak dalam pelayanan industri pariwisata,” bebernya. (us)

Exit mobile version