AGAM,METRO – Muda dan terpelajar tentunya membuat mayoritas generasi millennial bercita-cita bisa masuk di instansi pemerintah, Menjadi PNS dan punya jabatan penting. atau setidaknya diterima kerja di perusahaan besar, memiliki jenjang karir yang bagus dan gaji yang besar.
Pemikiran tersebut membuat mereka menganggap pekerjaan menyinsingkan lengan baju menyandang pacul untuk menggarap tanah tidaklah pantas. Tak jarang dari mereka pun enggar bergaul dengan masyarakat ramai karna mengganggap lebih unggul dari segi pendidikan.
Seperti ungkapkan Tan Malaka (1897-1949). “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali”.
Lain halnya dengan pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah, (PDPM) Agam, provinsi Sumatera Barat Zulkhaidir dan sekretarisnya, Anasrul Meskipun sudah menyandang gelar sarjana dan memiliki peran penting dalam organisasi kepemudaan, dua pemuda asal Lubuk Basung itu tidak segan turun ke sawah.
”Berkontribusi kepada negara tidak harus bekerja dilingkungan pemerintah, atau PNS, menjadi petani juga sebagai wujud kepedulian, dan turut mendukung kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan, ”ujarnya Zulkhaidir didampingi Anasrul disela memanen jagung Senin (28/1).
Menurut alumni Fakultas Ekonomi UMSB Padang 2014 dan STAIN Bukittinggi 2013 itu, hasil dari mengolah tanah cukup memuaskan, dalam satu kali panen mereka bisa meraih omset Rp 30 juta. Selain itu juga membuka peluang kerja untuk para petani.
”Tanah yang kita olah merupakan lahan tidur, kita kontrak dari masyarakat, selain terjun langsung, kita juga memperkerjakan para petani untuk membantu menggarap, dan disela kesibukan rutin usaha konter dan Agen pulsa, kami terus pantau perkembangan tanaman,” lanjutnya.
Melihat Besarnya keuntungan yang didapat membuat 2 Pemuda yang juga pengurus KNPI Agam mengajak generasi muda untuk ikut berkecimpung, salah satunya memasukkan kedalam program PDPM Agam di bidang ekonomi dengan menggandeng Dinas Pertanian Agam, untuk sosialisasi serta memberikan pelatihan kepada pemuda untuk bercocok tanam yang benar.
”Salah satu program PDPM Agam adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi, kita merangkul generasi muda untuk mau terjun ke sawah, dan masih banyak lahan tidur yang menunggu sentuhan tangan para pemuda, kedepannya kita akan menjalin kerjasama dengan Distan Agam, untuk memberikan motifasi, dan pelatihan cara bartani yang benar, “tutupnya. (pry)