Kerja keras Murdaliati (50) dan Syamsul Bahri (59) sebagai pedagang santan di Pasar Kota Baru, Dharmasraya, terbayar oleh kelulusan puterinya, Lina (22) sebagai CPNS Pemprov Sumbar.
“Lina, cobalah ikut tes, mudah-mudahan lulus. Walaupun keluarga kita belum ada yang jadi PNS, tapi kamu bisa,” ujar Lina, menirukan ucapan ibunya ketika ditemui di kediamannya, Sabtu (26/1).
Lina merupakan puterinya ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya Syamsul Bahri (59), serang petani karet (pemotong karet milik orang lain). Sedangkan ibunya hanyalah penjual santan.
Lahir dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, tak lantas membuat semangat Lina kendor dalam menggapai cita-citanya untuk menjadi abdi negara. Baginya, profesi itu sangat prestisius dan bisa membanggakan keluarga, terutama ayah dan ibunya.
Kenginan Lina untuk menjadi PNS akhirnya bisa terwujud setelah dinyatakan lulus P1/L sebagai CPNS Pemprov Sumbar sebagai Guru Matematika di SMKN 1 Timpeh Kabupaten Dharmasraya.
Lina yang Wisuda pada 30 September 2018, merupakan salah satu wisudawati terbaik dan mendapatkan predikat cumlaude dengan IPK 3,78 adalah pada jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang.
Dia Tidak menyangka akan lulus pada CPNS tahun ini. Sebab, selain baru wisuda, dia juga mendapatkan ijazah dan mendaftar pada saat detik-detik terakhir pendaftaran CPNS. Lina mengisahkan, menjadi PNS adalah keinginan terbesar ibu serta keluarganya.
Semangatnya makin terpacu saat hendak mendaftar pada rekrutmen CPNS tahun 2018.
“Waktu wisuda 30 September, ijazah kami belum keluar, sedangkan pendaftaran CPNS ditutup tanggal 10 Oktober, Namun dengan adanya perpanjangan waktu pendaftaran hingga 15 Oktober, Saya bisa mendaftar, padahal ijazah dan transkrip nilai baru saya dapatkan pada pagi harinya,” ujar Lina.
Setelah dinyatakan lulus administrasi dan ikut ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), namanya muncul sebagai salah satu yang lulus.
“Alhamdulillah setelah lulus administrasi waktu ujian SKD saya juga lulus dan mendapatkan nilai 144 pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP), TIU skornya 85, dan TWK 105, sehingga nilai kumulatifnya 334. Adapun passing grade adalah TWK 75, TIU 80, dan TKP 143,” ungkapnya.
Berdasarkan Permenpan RB No 37 Tahun 2018 tentang Nilai Ambang Batas SKD Lina dinyatakan lulus P1/L dan berhak mengikuti ujian SKB. Rangkaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dinilainya akuntabel dan transparan pun diikuti Lina.
Ia yakin, dengan sistem komputerisasi, tidak ada celah untuk mengubah nilai atau perbuatan curang lainnya. Hasilnya, saat pengumuman, nilainya menempati peringkat 26 se-Sumbar dan dinyatakan lulus.
“Saya salut dengan pelaksanaan seleksi CPNS kali ini, sangat transparan,” imbuhnya.
Dari tahap awal hingga pemberkasan, ia merasa semuanya transparan. Dengan kelulusan ini ia berharap dapat menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk mengubah stigma buruk masyarakat terhadap guru PNS. Antara lain, masih banyak opini masyarakat yang menganggap PNS itu males-malesan, korupsi, dan lambat.
“Mudah-mudahan saya bisa ikut berperan untuk mengubah pandangan tersebut dan menyosialisasikan ke masyarakat bahwa PNS sekarang tidak seperti dulu lagi. PNS sekarang berintegritas dan punya semangat kerja tinggi,” ungkap Lina yang aktif sebagai guru les privat di Kota Padang ini. (g)
Komentar