AGAM,METRO – Tujuh Bunga Rafflesia jenis Tuan-Mudae di hutan Cagar Alam Maninjau, Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam ditemukan gagal mekar. Hal ini diketahui saat petugas BKSDA Resor Agam melakukan pengamatan serta monitoring tumbuhan langka dan dilindungi tersebut, Sabtu (26/1).
Kepala BKSDA Agam melalui unit Perlindungan Ekosistem Hutan (PEH) Ade Putra mengatakan, tujuh dari 46 individu bunga langka ini ditemukan gagal mekar dikarenakan sudah membusuk dan layu.
“Gagalnya bunga itu mekar, diduga karena kelembaban yang tinggi akibat curah hujan cukup deras pada beberapa bulan yang lalu,” ujar Ade Putra.
Selain itu, gagal mekar bunga Rafflesia ini disebabkan oleh aktifitas satwa liar disekitar lokasi tumbuhnya bunga langka tersebut.
“Ini berdasarkan temuan jejak yang diduga babi hutan di sekitar bagian bunga tersebut,” ujar Ade lagi.
Sebelumnya pada akhir tahun 2017, di Cagar Alam Maninjau yang berada di lokasi ini, mekar bunga Rafflesia jenis tuan-mudae dengan diameter 107 cm. Ini menjadi bunga Rafflesia terbesar di dunia yang pernah tercatat dan terdokumentasikan.
Saat ini, BKSDA sedang mengupayakan agar lokasi tersebut dapat dijadikan pusat atau stasiun pengamatan untuk kepentingan penelitian tumbuhan khusus bunga Rafflesia.
“Upaya yang dilakukan diantaranya, pendataan sebaran populasi dengan memperluas areal dan penataan lokasi pengamatan. Saat ini kami telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Nagari Baringin,” ulas Ade. (pry)