PKK Selalu Berkontribusi, Biaya Pendidikan Sampai Tamat SMA  Gratis

HADIRI JAMBORE PKK— Anggota DPR RI Rieke Pitaloka saat menghadiri acara Jambore PKK Kota Pariaman, baru-baru ini.

Pelaksanaan Jambore Kader PKK Berpres­tasi tingkat Kota Pariaman tahun 2023 ini, kemarin, langsung dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka. Reke Diah Pitaloka yang baru saja pulang dari Mek­kah melaksanakan ibadah haji ini sedang melaksanakan riset di Kabupaten Agam sekaligus liburan bersama keluarganya ke Pulau Angso Duo Pariaman.

“Saya merasa sangat senang berada di Kota Pariaman, ini kali pertama ia berkunjung ke Kota Pa­riaman. Ini adalah pertemuan yang membanggakan bagi saya bersama dengan perempuan-perempuan luarbiasa yang tergabung dalam orga­nisasi PKK Kota Pariaman ini,” kata Rieke Pitaloka, kemarin.

Menurutnya, selama ini kader PKK selalu ber­kontribusi untuk kemajuan daerah dan bangsa Indonesia, meskipun tidak ada anggaran dan namun pa­ra kader PKK bekerja secara sukarela tanpa kenal lelah. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa mem­perjuangkan, paling tidak ada sedikit insentif bagi kader-kader PKK di seluruh tanah air.

“Menjadi politisi perempuan itu tidaklah mu­dah, tetapi karena duku­ngan dari ibu-ibu diseluruh Indonesia terutama Ka­der PKK yang membuat ia duduk menjadi anggota DPR RI ,” ujarnya.

Dalam kegiatan Jambore Kader PKK tersebut, ia juga memotivasi para kader PKK, dimana sebagai seorang ibu harus bisa memotivasi putra-putrinya untuk tidak berhenti mengejar pendidikan setinggi-tingginya.

“Alhamdulillah di Kota Pariaman semua biaya pendidikan sudah digratiskan, mulai dari SD, SMP, SMA bahkan ada beasiswa untuk perguruan tinggi. Mudah-mudahan hasil kerja keras Walikota Pariaman, Genius Umar bersama wakilnya Mardison Mahyuddin ini bisa ditiru oleh pemimpin dae­rah lainnya ,” imbuhnya.

Namun, kenyataannya masih banyak di daerah lain yang anak-anaknya tidak bisa mengenyam pendidikan, Kota Pariaman memberikan inspirasi bagi saya.

“Kalau di Kota Pariaman bisa, seharusnya di­daerah lain yang APBD nya lebih besar juga harus bisa mengalokasikan anggaran pendidikan untuk anak-anak bangsa ,” tu­kasnya.

Ia juga mengatakan, motivasi hidup dari orangtuanya yang selalu ia i­ngat sampai sekarang adalah “orang yang paling miskin bukanlah orang yang tidak memiliki harta, orang yang paling miskin adalah orang yang kehilangan jati dirinya, selama kamu berdiri tegak tidak pernah keluar dari niat awal mu untuk mengejar pengeta­huan dan menjadikan pe­ngetahuanmu itu adalah ilmu yang bermanfaat untuk menolong manusia lain, insyaallah Allah akan memberikan jalan untuk anak-anak kita untuk mengenyam pendidikan dan menjadikan ilmu yang bermanfaat ,” pungkas­nya mengakhiri. (efa)

Exit mobile version