AGAM, METRO – Teknologi yang canggih membuat silaturahmi itu kadang tak hanya dilakukan dengan tatap muka. Penasehat BKMT Provinsi Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno, menyarankan masyarakat memanfaatkan media sosial untuk bersilaturahmi.
Menurutnya, hakekatnya sama-sama untuk tidak memutus hubungan antar sesama.
“Medsos senantiasa mengupayakan secara aktif untuk menyambung persaudaraan terhadap orang yang memutusnya,” kata Nevi.
Hal itu seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, banyak sarana untuk memudahkan silaturahmi. Media sosial sebagai produk budaya perlu didayagukanan untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan kebangsaan.
Ny. Nevi menuturkan, selama ini media sosial justru banyak disalahgunakan. Seperti digunakan sebagai ajang saling mencaci, menyebarkan fitnah, membully hingga membangun permusuhan.
”Akibat salah menggunakan media sosial bisa menghanguskan pahala kita. Pastikan media sosial untuk kemaslahatan dan kebaikan, merajut persaudaraan, bukan untuk menebar gosip, fitnah, dan adu domba,” tutur Nevi.
Apalagi, menurut Ny. Nevi, BKMT sebagai salah satu lembaga muslimah dakwah terbesar di Indonesia tentu memiliki jaringan pertemanan yang luas.Ny. Nevi menambahkan, apabila akan menyebar informasi dari medsos harus memastikan lebih dulu informasi tersebut benar dan akan bermanfaat.
”Pastikan informasi tersebut benar, bermanfaat, dan tepat baik waktu maupun tempat. Yang tak kalah penting, pastikan bahwa info yang akan kita sebar tidak menyakiti orang lain, apalagi sebentar lagi akan datang pemilu, jangan saling menyakiti dan menyebar fitnah,” ujar Nevi.
Buka Rakerda
Penasehat BKMT Provinsi Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno, resmi membuka Rapat Kerja Daerah Badan Kontak Majelis Taklim (Rakerda BKMT) Kabupaten Agam, Kamis (24/1) di Pusdiklat IPDN Sumbar di Baso. Ny. Nevi mengharapkan agar Rakerda BKMT ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menyongsong era modrenisasi dan globalisasi.
”Selain silaturahim, Rakerda juga sebagai evaluasi, dengan menyatukan pemikiran-pemikiran yang jernih untuk BKMT yang akan datang. Maka dengan sendirinya program BKMT yang kita harapkan dapat terbentuk dengan baik,” jelas Nevi.
Selain itu, peranan BKMT untuk mengisi dan memberikan kontribusi dalam penerapan nilai-nilai agama dan adat yang ada di masing-masing daerah.
“Agam terkenal sebagai daerah yang sangat kuat memegang nilai-nilai adat yang didukung oleh sarana keagamaan yang banyak seperti, mushala, mesjid, pondok pesantren, lembaga-lembaga keagamaan yang merupakan potensi besar,” tutur Nevi.
Sementara itu, Ketua BKMT Kabupaten Agam, Ny. Vita Indra Catri berharap Rakerda mampu merumuskan dan mencari peluang strategi serta bekerja sama dengan organisasi atau lembaga lainnya, termasuk kerjasama dengan pemerintah.
”Selain pemerintah, BKMT di Agam juga sudah melakukan kerjasama dengan organisasi perempuan lainnya, seperti PKK, Paud dan Posyandu. Sehingga organisasi tersebut terintegrasi dalam melakukan program kerja,” ujar Nevi.
Acara itu dihadiri oleh Kakan Kemenag Kabupaten Agam, Wakil Ketua BKMT Agam, Ny. Candra Trinda Farhan, Camat Baso dan KUA se-Agam. (pry)