Penurunan Retribusi 5,32% sudah melalui Hasil Penghitungan Potensi di Kota Padang Panjang

RAPAT PARIPURNA— Wako Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano sampaikan jawaban pandangan umum Fraksi DPRD

PDG.PANJANG, METRO–Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano menyampaikan jawaban atas Pemanda­ngan Umum Fraksi-fraksi terhadap Ranperda tentang Perubahan APBD 2022 dan Ranperda tentang Pe­ngelolaan Keuangan Dae­rah, di Ruang Sidang DPRD, Rabu (21/9). Penyampaian jawaban tersebut dilaksa­nakan dalam Rapat Pa­ripurna yang dipimpin Wa­kil Ketua DPRD, Yulius Kaisar didampingi Imbral, S.E yang dihadiri Wakil Wali Kota, Drs. Asrul, Forkopimda, Sekretaris Daerah Ko­ta, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, staf ahli, asisten, kepala OPD, camat dan lurah se-Kota Padang Panjang.

Dijelaskan Wako Fadly, Retribusi Daerah yang me­­ngalami penurunan sebesar 5,32% sudah melalui hasil penghitungan potensi dan perkembangan pemungutan retribusi dae­rah semester I-2022. Beberapa faktor tak terduga seperti penutupan objek wisata Lubuk Mata Kucing sejak awal tahun, dilakukan penyesuaian penetapan target retribusi pada APBD perubahan ini. Dengan harapan agar target perubahan yang sudah di­tetapkan bisa tercapai oleh OPD-OPD pengelola retribusi daerah.

“Beberapa inovasi da­lam rangka peningkatan PAD, kami telah melakukan beberapa hal. Di antara­nya Sistem Informasi Publik PBB P2, Visual 360, Pojok Pajak, Pemetaan Udara melalui Drone, Point of Sale (POS) dan penerapan digitalisasi pada semua transaksi pembayaran pajak dan sebagian retribusi,” papar Fadly.

Dalam hal peningkatan lapangan kerja, dijelaskan, juga berkaitan dengan inovasi dari Pemko melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk membuka dan menciptakan lapa­ng­an kerja dengan melakukan kerja sama.

“Mengadakan kerja sa­ma dengan Balai Besar Pe­latihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) yang dimi­liki Kemenaker RI untuk peningkatan kemampuan SDM pencari kerja melalui pengiriman peserta pelatihan ke seluruh BBPVP. Yai­tu BBPVP Semarang seba­nyak 6 orang, BBPVP Serang (8 orang), BBPVP Bekasi (12 orang), BBPVP Ban­dung (5 orang), BBPVP Me­dan (4 orang) dan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sa­wahlunto (6 orang),” ung­kapnya.

Terkait langkah cepat dan tepat Pemko dalam pemulihan ekonomi serta penurunan angka kemis­kinan dan pengangguran, disebutkan, sudah dilakukan beberapa upaya. Se­perti pemberian bantuan sarana dan prasarana untuk UMKM, bantuan ternak, bantuan sosial/hi­bah, pemberian beasiswa bagi masyarakat miskin, bedah rumah dan optimalisasi koordinasi pe­nanggula­ngan kemiskinan melalaui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

“Selain itu, optimalisasi terhadap pengelolaan Pasar Pusat Padang Panjang secara konsisten terus dilakukan. Salah satu bukti pengelolaan pasar yang semakin membaik adalah apresiasi dari gubernur Sumatera Barat kepada Pasar Pusat sebagai Pasar Rakyat Terbaik Ting­kat Sumatera Barat Tahun 2022,” tuturnya lagi.

Dalam mengatasi dampak inflasi, kebijakan kon­kret yang sudah dilakukan Pemko, di antaranya menggulirkan program Gerakan Tanam Cabai untuk kelompok tani dan kelompok wa­nita tani dengan target capaian 5 Hektare lahan serta 1.500 rumah tangga melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Menganggarkan subsidi transportasi untuk seluruh angkutan kota yang ada di Padang Panjang sebanyak 86 ang­kutan kota. Mengangga­r­kan Bantuan Langsung Tu­nai dari APBD untuk 4.300 kepala keluarga prioritas terdampak inflasi.

“Untuk menekan inflasi sehingga tepat sasaran, dapat kami sampaikan bah­wa hal ini sudah menjadi komitmen kami untuk mengawal pengelolaan dana tersebut sebagaimana mestinya,” kata Wawako Asrul saat melanjutkan penyampaian jawaban pemandangan umum fraksi. (rmd)

Exit mobile version