Kendalikan Inflasi, Pemko Canangkan Gerakan Menanam Bawang Merah

TANAM BAWANG—Wako bersama unsur Forkopimda Bukittinggi lakukan gerakan menanam bawang merah di kawasan pertanian di Kelurahan Kubu Tanjuang, Rabu (7/9).

BUKITTINGGI, METRO–Pemerintah Kota Bukittinggi sesuai arahan pemerintah pusat, lakukan gerakan me­nanam bawang merah. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan pertanian di Kelurahan Kubu Tanjuang, Rabu (7/9).

Asisten II Setdako, Rismal Hadi menjelaskan, bahan pa­ngan menjadi salah satu pe­micu inflasi. Untuk itu, salah satu upaya dilakukan dengan penanaman bawang merah, sesuai arahan dari pemerintah pusat.

“Agar tidak terjadi penurunan daya beli, setiap daerah diminta mengambil langkah strategis. Untuk Kota Bukittinggi, dilakukan penanaman ba­wang merah di lahan seluas 1500 m² dengan jumlah bibit 100 kg. Selain itu  juga dibuka bazar di setiap kecamatan yang ada di Bukittinggi,”ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Rusdy Nurman, meng­apresiasi upaya pemerintah kota untuk menekan laju inflasi melalui sektor pertanian. Kegiatan yang mendukung sektor pertanian ini, memang sangat dibutuhkan oleh ma­syarakat.

“Kami pun di DPRD siap memberikan dukungan pada pemerintah dan masyarakat, dalam upaya peningkatan u­saha masyarakat bidang pertanian. Beberapa waktu lalu juga diberikan Alsintan dan juga bibit tanaman. Semoga upaya upaya ini, dapat menopang ekonomi masyarakat, laju inflasi tidak terlalu berdampak pada ekonomi masyarakat dan usaha warga bidang pertanian juga dapat diting­kat­kan,” ujar­nya.

Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi dapat merusak perekonomian masyarakat.

“Saat ini harga ba­han-bahan pangan me­rangkak naik, ditambah dengan kenaikan minyak dan BBM. Ini tentu akan mempersulit masyara­kat. Untuk itu, kita ca­nangkan penanaman ba­wang merah. Hal ini dilakukan agar masya­rakat tani semakin giat dan meningkatkan pro­duksi pertanian terutama bahan pangan yang mempengaruhi in­flasi,”u­jar­nya.

“Bawang merah dan cabe merupakan salah komoditi pertanian yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia, untuk itu perlu ada­nya gerakan nyata untuk pen­cegahan inflasi di Kota Bukit­tinggi,”tambahnya.

Sumatera Barat, lanjut Wa­ko, berada diperingkat ke 2 inflasi tertinggi di Sumatera. Bukittinggi dan Padang merupakan kota yang dijadikan indikator penilaian inflasi untuk Provinsi Sumatera Barat.

“Apabila kita lihat produktivitas tanaman bawang merah di Kota Bukittinggi cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Sumatera Barat. Untuk itu, kita laksanakan kegiatan pencana­ngan gerakan menanam ba­wang merah di Kota Bukittinggi. Semoga dapat membantu warga dan meringankan beban mereka yang terdampak karena inflasi,”pungkasnya. (pry)

Exit mobile version