PADANG, METRO – Persatuan Bulutangkis (PB) Benteng Ranah Padang Selatan menggondol juara Turnamen Badminton Mahmuda Cup 2018, yang dilaksanakan di Hal Bulutangkis Perumnas Belimbing, Senin malam (31/12). Turnamen diikuti sebanyak 32 pasang peserta yang dilaksanakan, 29-31 Desember 2018.
Hadiah kepada para juara ini diserahkan anggota DPRD Sumbar Yuliarman Amran dan anggota DPRD Padang Zulhardi Z Latif. “Sedangkan, juara kedua dibawa pulang PB One Grup Gaduik Luki yang berhak mengantongi uang pembinaan senilai Rp2 juta sekaligus medali. Sedangkan, juara satu membawa pulang uang tunai Rp3 jutra plus medali,” ujar Erianto salah seorang panitia, malam tersebut.
Dikatakan Eri, sementara juara ketiga didapatkan PB Lorus Seluer Padang Barat dan berhak membawa pulang uang pembinaan Rp1 juta plus medali. Kemudian disusul dengan peringkat keempat PB Memory Paraklaweh Padang Timur dan mendapatkan uang Rp500 ribu tanpa medali.
Sedangkan turnamen diatarbelakangi untuk membangkitkan sekaligus memotivasi bakat pebulutangkis di Padang khususnya ddan Sumbar pada umumnya. Kemudian, mendorong atlet yunior di Pauh IX Kuranji sebagai bentuk pembinaan. Maka diharapkan PBSI Padang untuk lebih memberikan pembinaan kepada atlet bulutangkis sejak dini.
Sebab, selama ini PBSI Padang minim sekali perhatian tehadap pembinaan atlet bulutsngkis. Bahkan, terhadap kontingen atlet bulutsngkis yang mewakili Kota ke Porprov XV yang dilaksanakan Padangpariaman tidak ada dilaksanakan seleksi sama sekali.
Buya Tokoh masyarakat Kuranji sekaligus anggota DPRD Padang Zulhardi Z Latif mengatakan, dengerin turnamen akan melahirkan bibit pebulutangkis yang bisa berbicara di tingkat Kota Padang. ”Termasuk yang akan muncul pebulutangkis yang berbakat dari PB Mahmuda Belimbing sendiri,” ujar Buya panggilan akrab Zulhardi Z Latif.
Buya mengharapkan, turnamen bulutangkis yang pertama in hendaknya dilanjutkan untuk kedua pada masa mendantang. Artinya, bisa menjadi pembinaan atlet bulutangkis yang berkelanjutan. Semua ini untuk membina untuk atlet muda dan kelompok umur yang berbakat.
Sedangkan, anggota DPRD Sumbar Komisi IV Yuliarman Amran mengatakan, selama ini iven-iven bulutangkis ini mnim sekali dilaksanakan. Sementara, iven inmi merupaka salah satu tolak ukur untuk melakukan pembinaan. “Kalau tidak ada iven ini maka tidak diketahui sejauh mana hasil dari pembinaan selama ini,” ujar Yuliarman.
Maka ke depan perlunya peningkatan pembinaan dari KONI dan Pemprov Sumbar sendiri. Walaupun, selama ini cabor bulutangkis ini tidak mendulang emas di tingkat nsional PON, tapi jangan diabaikan pembinaan.
Maka butuh iven untuk tolak ukur dari pembinaan atlet usia dini dan kelompok umur selama ini. Selama ini Cabor bulutangkis di Sumbar hanya sebatas hobi, namun minim pembinaan untuk prestasi. Kemudian, minim juga peranan BUMN menjadi pembina di Cabor Bulutsngkis iin. (boy)















