Khatam Bukan Berarti Tamat dan Berhenti Membaca Al Quran

Bupati Eka Putra

TANAHDATAR, METRO–Perayaan Khatam Al Quran merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minang­kabau, namun khusus di Nagari Situmbuk kecamatan Salimpaung khatam Al Quran dipadukan dengan prosesi adat.   “Setiap pelaksanaan khatam al quran selalu dilakukan secara prosesi adat yang diawali dengan pelepasan pawai taaruf oleh niniak mamak dan masyarakat, lalu dilanjutkan dengan mengaji dan syukuran yang dimulai dengan alur pasambahan oleh para niniak mamak,” sampai Wali Nagari Situmbuk Epi Mardian Dt Paduko Majo Kayo, Minggu (10/7).

Dikatakan Dt. Paduko Majo Kayo tahun ini merupakan perayaan Khatam Al Quran angkatan 21 di Surau Balai Diateh Jorong Patir, dan diikuti oleh 41 orang santriwan dan santriwati.

Sementara, Bupati Tanah Datar Eka Putra yang hadir pada acara tersebut mengatakan Khatam Al Quran yang dilaksanakan merupakan bentuk realiasi salah satu program unggulan pemerintah daerah yakni Satu Rumah Satu Hafizh.

“Khatam Al-Qur’an yang terlaksana hari ini, merupakan bentuk dukungan masyarakat untuk mewujudkan percepatan salah satu program unggulan 1 Rumah 1 Hafizh,” ujar Bupati.

Guna menciptakan masyarakat yang madani dan meningkatkan kehidupan beragama, beradat dan berbudaya tambah Eka Putra, Pemkab Tanah Datar terus mendorong berbagai kegiatan keagamaan.

Bupati Eka Putra juga mengapresiasi perayaan khatam al quran yang dilaksanakan di Surau Balai Diateh, karena pelaksanaannya dipadukan dengan prosesi adat sehingga berbeda dengan yang lain.

“Ini perlu dilestarikan, dan kedepannya juga bisa di usulkan oleh nagari untuk program unggulan satu nagari satu ivent. Tradisi seperti ini perlu di jaga dan dilestarikan, dan bisa dimasukkan dalam program satu nagari satu ivent sebagai salah satu kearifan lokal yang masih tetap dilaksanakan dan bisa menjadi contoh bagi nagari lain,” tambah Bupati.(ant)

Exit mobile version