PESSEL, METRO – Sejumlah wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan merasakan dampak guncangan gempa yang cukup kuat. Sehingga sebagian warga ketika yang sedang berada di rumah berhamburan keluar rumah saat melihat atap rumah dan bola-bola lampu di rumah bergoyang kencang.
Kemudian ditambah teriakan anak-anak menambah situasi semakin mencekam dan panik. Hal itu dirasakan di empat kampung di Kecamatan Sutera yang merupakan salah satu daerah cukup parah merasakan guncangan gempa, Selasa (11/12).
Ternyata kegiatan tersebut adalah bagian dari simulasi gempa bumi dan tsunami yang dilaksanakan Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia dan Philippines Office, menggelar simulasi Evakuasi gempa bumi dan Stunami di Kanagarian Amping Parak, Kecamatan Sutera, Selasa (11/12) sekitar pukul 09.00 WIB, dengan melibatkan BPBD Pessel.
Kegiatan simulasi pagi itu diikuti Kelompok Siaga Bencana (KSB), BPBD Pessel, Nelayan dan masyarakat. Juga dihadiri kepala BPBD Pessel Herman Budiarto, tim dari ASB Kota Padang Sumbar, Camat dan Walinagari se-Kecamatan Sutera.
Kepala BPBD Pessel Herman Budiarto ketika dihubungi mengatakan, kegiatan simulasi Evakuasi gempa bumi dan Stunami di Kanagarian Amping Parak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan. Pada acara kali ini diadakan oleh Arbeiter Samariter Bund (ASB) indonesia & Philippines Office. “ Kita libatkan langsung masyarakat dan nelayan setempat pada acara tersebut,” terang Herman.
Dikatakan Herman, program ini adalah penguatan Kapasitas Penguatan Kapasitas pengurangan Resiko bencana dan ketangguhan masyarakat pesisir sumatera Barat yang bertujuan mendukung capaian program desa / kelurahan tangguh bencana dari pemerintah Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Tim ASB yang ada di Kanagarian Amping parak , BPBD Kab. Pessel , Polsek Sutera menurunkan 10 orang personil di bawah pimpinan Waka Polsek untuk pengamanan terbuka dan tertutup dan Puskesmas Surantih.
Dikatakan, kegiatan simulasi gempa dan stunami di Kanagarian. Amping Parak melibat 6 kampung yang terdapat di kanagarian dengan Skenario titik kumpul. Evakuasi sebagai berikut, Kampung Alai dimesjid Baiturrahman alai, Kampung Amping parak di Kampung Rawang Harapan, Kampung Padang lawe di lapangan sepak Padang Lawe, Kampung Koto tarok di lapangan sepak bola Koto Tarok, Padang Tae di bukit Pantai Cermin dan Ujung Air di lapangan Tanah Nagari Simpang Padang Sawah.
Selanjutnya simulasi kegiatan dimulai dengan membunyi serine pada pukul 09.00 WIB tanda bahaya gempa dan stunami kemudian masyarakat di masing – masing kampung secara spontan langsung menuju titik kumpul yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana simulasi. ”Kita berharap simulasi gempa bumi dan tsunami kali ini bisa meminimalisir korban jiwa, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat apa yang harus dilakukan saat terjadi kejadian tersebut,” ujarnya. (rio)
Komentar