LIMAPULUHKOTA, METRO – Mewujudkan pemilu badunsanak di Sumatera Barat, khususnya di wilayah hukum Polres Limapuluhkota berbagai cara dilakukan jajaran. Baik yang melakukan sosialisasi dengan jemnput bola mendatangi masyarakat melalui pesan pesan Kamtibmas, atupun menggelar wirid.
Seperti yang dilakukan jajaran Polres Limapuluhkota sejak Jumat (7/’12) kemarin hingga (9/12). Belasan jamaah Itikaf yang berasal dari berbagai kota di Indonesia mendatangi Masjid Syuhadah, Polres Limapuluhkota untuk mendengarkan bentuk pemilu badunsanak di Sumbar.
Kapolres Limapuluhkota AKBP Haris Hadis, melalui Kasat Binmas AKP H Syarizen mengatakan, kedatangan jamaah Itikaf ke Limapuluhkota untuk mempelajari program pemilu badunsanak yang merupakan tolak ukur suksesnya pesat akbar pada 2019 yang datang,” ujar Syafrizen.
Dikatakan Syafrizen, kepada semua pihak terkait dalam pelaksanaan Pemilihan Umum ( Pemilu ) tahun 2019 jangan saling menyalahkan, dan menyebar berita bohong ( hoaks).
“Jadi, mari kita sama-sama menjaga situasi daerah agar selalu dalam kondisi aman dan lancar dan terwujud Pemilihan Umum ( Pemilu ) ‘badunsanak’ di Kabupaten Limapuluhkota,” sebut Syafrizen.
Untuk itu katanya, Ia meminta semua elemen masyarakat, tokoh agama, adat, masyarakat untuk mendukung suksesnya Pemilu 2019.
Apalagi KPU Limapuluhkota bersama semua pihak terkait telah melaksanakan deklarasi damai agar terujud Pemilu Presiden dan Legislatif pada tahun depan berlangsung secara demokratis, aman, damai dan sejuk.
“Kita semua ingin pemilu berlangsung damai. Maka kami pun mengajak semua elemen masyarakat ikut bersama-sama untuk mensukseskan. Kalau kita sama-sama telah bertekat dan berkomitmen tentu Pemilu 2019 berjalan sesuai dengan harapan kita bersama,” ujarnya.
Selanjutnya dikatakan, Syafrizen, melalui kegiatan ini semua parpol yang mengikuti Pemilu 2019 dapat memberikan pemahaman dan arahan kepada calon anggota legislatif (caleg) masing-masing agar berpolitik yang damai, dinamis, dan santun.
“Diimbau kepada para caleg parpol saat berkampaye jangan saling menjelek-jelekkan, mengejek dan memfitnah satu sama lain dan jadikan demokrasi ini yang dinamis dan santun, jangan melakukan hal-hal yang anarkis,” tambahnya. (us)
Komentar