IBUH, METRO – Sekretaris Umum Badan Standarisasi Nasional DR.Ir.Puji Winarni, M.A didampingi Kepala Pusat Sistim Penerapan Standar BSN Wahyu Purbowasito Setyo Waskito, menyerahkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pasar rakyat Ibuh, Kota Payakumbuh, Rabu (5/12) pagi, di lantai dua Pasar Ibuh, Kota Payakumbuh.
SNI 8152:2015 pasar rakyat ini merupakan ke-28 dari total pasar rakyat 9000-an di seluruh Indonesia. Dan satu-satunya pasar rakyat ber-SNI di pulau Sumatera. Tentu dengan adanya sertifikat SNI ini, akan memberikan dampak positif bagi pedagang, pembeli dan pengelola pasar. Bahkan pasar Ibuh bisa menjadi lokasi pariwisata dan study banding bagi daerah lain yang sedang mengupayakan SNI.
“Melihat kesungguhan pemko Payakumbuh saya yakin akan terus dikembangkan menjadi pasar terbaik kedepan. Mudah-mudahan pasar ini bisa menjadi tujuan wisata. Dan bisa menjadi tempat study bagi pasar-pasar lain di Indonesia,” harap Sekretaris Umum BSN DR.Ir.Puji Winarni saat menyampaikan sambutan dihadapan Walikota Payakumbuh diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Edfidel Arda, Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli (YDP) Restu Pratiwi, Kadis Koperindag Dahler, dan masyarakat pedagang serta tamu undangan lainnya.
Dia menyebut, SNI ini akan kembali dievaluasi setelah tiga tahun kemudian. Namun setiap tahun tetap dipantau terkait berbagai indikator yang bisa menjadikan pasar rakyat Payakumbuh meraih SNI. Diantara persyaratan utama yaitu persyaratan umum, teknis, dan pengelolaan serta puluhan indikator lain yang wajib dimiliki sebuah pasar rakyat. “Kita akan evaluasi terus. Dan kita berharap setelah tiga tahun nanti pasar rakyat Ibuh ini bisa meraih SNI purna. Namun, bila indikator-indikator wajib sudah tidak dipertahankan maka SNI setelah tiga tahun bisa saja tidak diperoleh lagi. Makanya kita berharap pertahankan terus indikator-indikator penilaian yang ada,” sebutnya.
Dia menyebut, dengan adanya SNI maka sebuah pasar rakyat memiliki kelayakan dari segi fasilitas umum baik itu WC, tempat sampah dan lainnya. Dengan demikian dapat membuat masyarakat pedagang dan pembeli aman, nyaman berada di pasar.
Ketum Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi mengakui selama 8 tahun sejak 2010 lalu melakukan pendampingan, bermitra dengan Pemerintah Kota Payakumbuh baik dari segi perbaikan fisik maupun non fisik di pasar Ibuh Payakumbuh.
“Danamon peduli secara khusus mengambil peran sebagai mitra pemerintah dalam merevitalisasi pasar rakyat. Pada dasarnya kami saling mengisi dan melengkapi program kerja pemerintah yang fokus pada pengembangan pasar. Kami mendukung dikeluarkannya SNI pasar rakyat oleh BSN dan mengimplementasikannya diprogram pasar sejahtera, sebagai upaya bersama dalam mewujudkan pasar rakyat yang siap berkompetisi dan tidak hanya mumpuni sebagai tonggak perekonomian, namun siap menunjang aspek penting lain seperti sosial, budaya dan pariwisata daerah,” sebut Ketua Umum YDP Restu Pratiwi.
Sedangkan intervensi non fisik yang dilakukan seperti rapat lintas sektoral untuk OPD yang memiliki tupoksi di pasar rakyat, pembentukan relawan, kegiatan berupa diskusi kelompok, kampanye perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, promosi pasar melakukan festival pasar rakyat dan Talkshow, monitoring evaluasi program secara berkala dan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan. “Kami cukupkan pendampingan kami di pasar Ibuh. Kami aturkan terimakasih kepada pemko Payakumbuh, kader pasar Ibuh Payakumbuh dan segenap OPD yang sudah membantu kami selama ini di Payakumbuh,” sebutnya pamit.
Walikota diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Edfidel Arda, S.IP menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada Yayasan Danamon Peduli yang sudah bekerja keras bersama untuk mewujudkan SNI ini.
“Kami akan terus mempertahankan prestasi yang sudah diraih ini. Kami cukub bangga bisa meraih prestasi SNI ini. Dan kami akan upayakan mencapai SNI Paripurna. Mempertahankan memang sulit. Tapi kita optimis bisa meningkatkan menjadi SNI Paripurna. Dan kami berharap kepada pedagang dan masyarakat yang berbelanja di pasar Ibuh Payakumbuh, mari kita jaga dan pertahankan berbagai indikator yang dapat meraih SNI. Dengan begitu bisa kita pertahankan dan kita tingkatkan,” harap Edfidel Arda. (us)
Komentar