METRO – Tingginya harga pakan ternak ayam petelur, membuat pengusaha menjerit. Bahkan hampir sebagian besar pengusaha peternak ayam petelur sudah gulung tikar. Contohnya, di Kabupaten Tanahdatar, khususnya Kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara.
Mereka menjerit, harga pakan ternak ayam petelur melambung tinggi, tak sebanding dengan harga jual telur ayam di pasaran. Kondisi ini memaksa ratusan peternak berunjukrasa ke kantor bupati dan kantor DPRD Tanahdatar, Kamis (15/11).
Kedatangan ratusan pengunjuk rasa yang mengusung poster “Unjuk rasa jeritan peternak rakyat”. Di gedung wakil rakyat di Pagaruyung, mereka diterima langsung ketua DPRD Anton Yondra, ratusan pengunjuk rasa menyampaikan sebanyak 12 pernyataan sikap melalui koordinator dan penanggungjawab aksi Indra Gunalan.
Indra Gunalan membacakan 12 pernyataan sikap jeritan peternak rakyat ini, pertama mendesak Bupati Tanahdatar, untuk menyampaikan tuntutan masyarakat peternak ayam petelur kepada Menteri Perdagangan dan Pertanian untuk mengimpor jagung ke Sumatera Barat.
Komoditi jagung itu untuk mengatasi kerugian yang dialami peternak ayam petelur Sumbar saat ini, dikarenakan tidak mencukupinya jagung dari petani Sumatera karena gagal panen. Kedua, mendesak bupati Tanahdatar untuk menyampaikan tuntutan masyarakat peternak ayam petelur kepada menteri perdagangan untuk dapat menurunkan harga konsentrat yang harganya sangat melambung tinggi. Hal ini menjadi pemicu kerugian yang lebih besar pada peternak ayam petelur.
Ketiga, mendesak bupati untuk dapat menganggarkan pembelian bibit jagung yang lebih banyak lagi untuk disalurkan ke kelompok tani supaya kelangkaan jagung bisa teratasi. Keempat, menuntut Pemkab Tanahdatar agar secepatnya mengatasi kelangkaan jagung saat ini yang dialami peternak ayam petelur. Kelima, menuntut Pemda Tanahdatar menurunkan harga jagung yang saat ini melambung tinggi yang berakibat peternak ayam petelur gulung tikar dan akan menambah angka pengangguran.
Keenam, menuntut Pemkab Tanahdatar untuk menyampaikan pada menteri perdagangan dan pertanian mencabut peraturan menteri tentang masalah impor jagung. Ketujuh, mendesak Pemkab Tanahdatar untuk segera membuat kebijakan dalam penguatan usaha peternakan rakyat. Kedelapan, mendesak Gubernur Sumbar untuk membuat peraturan tentang larangan pembelian jagung lokal oleh perusahaan atau pabrikan pakan yang ada di Pulau Sumatera yang mengakibatkan para peternak rakyat hanya mendapatkan jagung dengan kualitas rendah dan harga termahal se Indonesia.
Kesembilan, mendesak pemerintah daerah Tanahdatar untuk membantu menjaga kelangsungan dunia usaha peternak rakyat baik dalam penguatan Sektor hulu mengubah ribuan hektare lahan tidur menjadi kebun jagung atau mencarikan investor untuk mendirikan pabrik pengolahan telur menjadi tepung telur. Kesepuluh, meminta presiden RI serius dalam mengendalikan dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Kesebelas meminta menteri pertanian untuk segera mencabut larangan impor jagung dan membentuk satgas pakan ternak. Dan terakhir pengunjukrasa mendesak Gubernur Sumbar untuk mencabut pergub tentang jagung.
Indra Gunalan menambahkan, unjuk rasa serupa juga akan diikuti pengusaha daerah lain seperti Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Menanggapi hal tersebut ketua DPRD Anton Yondra berjanji akan segera mengutus anggotanya untuk menyampaikan aspirasi pengunjuk rasa ke pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Sehingga segera dicarikan jalan keluar dan solusi terbaik bagi peternak ayam petelur. “Saya akan segera mengutus anggota saya sampai ke pusat untuk mencarikan solusi ini, kalau dibiarkan bisa gulung tikar masyarakat kita,” katanya.
Anton Yondra didampingi Sekwan Elizar, hari itu juga langsung memanggil Kadis Pertanian Yulfiardi membenahi masalah yang tengah dihadapi masyarakat peternak ayam petelur. Mengenai usulan pengunjukrasa tentang peningkatan anggaran pembelian bibit jagung Anton Yondra akan segera mengatur regulasinya, bila perlu dalam APBD sekarang ini sudah dimasukan, katanya.
Usai diterima oleh ketua DPRD Anton Yondra para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib. Unjuk rasa kemaren dijaga oleh pihak anggota polisi dari Polres Tanahdatar ditambah sejumlah anngota Satpol PP. (ant)
Komentar